Jodoh Adalah Ketenteraman

Seringkali kita bertanya-tanya apakah jodoh itu? apakah mereka yang menikah sudah pasti berjodoh? Lalu mengapa ada orang yang bercerai?

Pada kasus seperti di atas, biasanya orang mengatakan "Jodohnya hanya sampai di sini"

Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Taala  sudah memberikan arahan dalam mencari jodoh, Persis seperti yang sering dikutip dalam setiap undangan pernikahan yang sering kita terima.

"Wa min aayatihi an kholaqo lakum min anfusikum ajwaaja, litaskunuu ilaiha, wa jaala bainakum mawadda wa rahmah . Innaa fii dzalika laayati likaumi yatafakkaruun"

"Dan diantara tanda-tanda kebesaranNYA, ialah DIA menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram padanya. Dan dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang.Sungguh pada yang demikian itu , benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir" QS Ar Rum 30 ayat 21.

image from www.arabic-alphabet.org

Dalam surah Rum tersebut, disebutkan

1.Cenderung dan Merasa Tenteram (Litaskunuu)

Ini adalah petunjuk pertama. Saat kita mengenal seseorang, apabila kita menemui banyak kecocokan, terutama pada hal-hal prinsip, maka yang kita rasakan adalah kecenderungan dan ketenteraman.
Seakan kita melihat diri sendiri tercermin pada seseorang tersebut. Bila hal ini kita temui pada seorang yang kita yakini sebagai potential spouse atau seseorang yang punya potensi sebagai pasangan kita, maka banyaknya kecocokan itu akan menimbulkan rasa tenteram.

2. Kasih / Cinta (Mawaddah)

Adalah petunjuk kedua. Pada saat dua insan sudah saling mengenal, dan merasa tenteram, mereka memutuskan menikah. Sesudah akad nikah, para malaikat akan menurunkan rasa cinta yang halal diantara mereka. Cinta yang dimulai setelah memutuskan menikahi pasangan yang dipilih inilah sebenarnya cinta. Cinta yang timbul setelah pertimbangan matang-matang. Cinta yang kemudian teruji lewat berbagai cobaan. Cinta yang justeru akan semakin menguat melewati berbagai badai, dengan landasan iman.

3. Sayang (Rahmah)

Adalah petunjuk ketiga. Pada saat pasangan suami isteri sudah melewati tahun demi tahun pernikahan, melaui berbagai kebahagiaan dan kesenangan. Yang terpatri bukan lagi cantik atau tampan paras pasangan, tetapi indah budi pekerti saat setia mendampingi melaui berbagai ujian. Saat usia makin renta, yang tertinggal adalah rasa kasih yang mengekalkan ikatan hingga maut memisahkan. Dan yang diharapkan adalah perjumpaan kembali di taman surga.

Foto pernikahan Oki-Ori dari fanpage Facebook Oki Setiana Dewi 

Itulah petunjuk dalam menjemput jodoh yang diajarkan lansung oleh Allah Subhanahu Wa Taala lewat Nabinya, dan terabadikan dalam kitab suciNYA.

keseluruhan rangkaian di atas adalah ketenteraman. Ketenteraman yang didapatkan dalam perjodohan yang melalui rangkain dan tata cara yang sesuai ajaran agama Islam. Batasan yang jelas antara laki-lakidan perempuan, adanya bantuan orang ketiga dalam proses perjodohan, sehingga dua orang insan dapan melihat dengan jeli kekurangan dan kelebihan pasangannya sebelum menikah tanpa tertutupi oleh nafsu yang biasanya datang bersama kebebasan hubungan beda gender.

Urutan tersebut di atas bisa kacau dan terlewati bila seseorang telah mengabaikan tatacara pergaulan Islam. Pengaruh budaya barat yang serba permisif  mengacaukan fitrah kesucian jiwa manusia, sehingga tak lagi mampu merasakan dan melihat segala petunjuk Illahi dengan mata hati yang jernih.

Semoga kita semua dan anak keturunan kita terhindar dari kesalahan memilih pasangan akibat kebebasan yang diagung-agungkan dunia modern saat ini. Naudzu billahi min dzalik.

Semoga kita semua mendapatkan jodoh yang membawa kepada cahaya dan jalan Allah, sehingga bisa kembali bersama berkumpul di surgaNYA, Allahumma aamiin.