Minggu, 31 Maret 2013

My Beautiful Morning

Pagi selalu menjadi saat favorit saya. Pagi adalah tentang udara sejuk yang  melonggarkan paru-paru yang telah sesak oleh jelaga polusi. Pagi adalah saat kedamaian dan ketenangan berpadu lembutnya sinar mentari yang menerobos celah dedaunan. Pagi adalah merdunya  kicauan burung yang mengisi ruang dengar dengan melodi  harmonis yang tak pernah membuat bosan.

Allah Subhanahu Wa Taala menciptakan  siang sebagai saat paling produktif bagi manusia. Siang adalah saat manusia mengerahkan segala usaha untuk berkarya dan meraih kesuksesan dunia. Sementara malam Allah ciptakan sebagai waktu untuk berkumpul keluarga, beristirahat dan berduaan denganNYA.

Di akhir waktu malam dan di awal siang inilah waktu pagi berada. Dia tepat berada di tengah dua saat panjang itu, sebagai penyeimbang. Pagi adalah jeda terbaik dari dua saat yang berbeda. Pagi adalah masa transisi yang memberi kesempatan manusia untuk mempersiapkan perjuangan panjang mengisi hidupnya dengan segala manfaat yang seharusnya diraih.

Pagi adalah saat dua malaikat diutus kebumi untuk mendoakan manusia. sebagaimana tersebut dalah sebuah hadist dari Abu Hurairah RA, dia berkata. Rasulullah SAW bersabda :

"Sesungguhnya pada setiap pagi ada dua orang malaikat yang diturunkan dari surga. Salah seorang berdoa
'Ya Allah, tambahkanlah rezeki orang yang bersedekah', sementara yang seorang lagi berdoa 'Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir'."
(Sahih Bukhari, hadist nomor 522)

Pada setiap pagi pula Allah membuka kesempatan kita untuk mendapatkan pahala semisal pahala haji dan umrah dengan melakukan shalat sunnah dua rekaat yang dilakuakan saat matahari mulai muncul. Setelah kita tak beranjak dari sajadah untuk berdzikir usai shalat fajar/subuh.

Pada setiap pagi pula, kita berkesempatan bersedekah untuk setiap ruas tulang rusuk kita dengan melaksanakan dua rekaat shalat dhuha. Pada saat itu Allah juga mengajarkan kita memohon dibukanya pintu rezeki dari atas langit, dari dalam bumi, dari tempat yang jauh dan sulit agar menjadi dekat dan mudah. Dan memohon agar dijaga dari harta yang haram. Melalui shalat dhuha yang rutin juga Allah SWT menjanjikan bagi kita dibangunnya sebuah rumah di surga.

SubhanAllah, sungguh pagi adalah harapan, bagi jiwa-jiwa yang meyakini adanya janji Tuhannya.

"Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rasa puas dan di ridhoi.
Dan masuklah kalian kedalam jamaah hamba-hambaKU
Dan masuklah kalian ke dalam SurgaKu"
(Quran surah Al fajr (82): 27-30)

Pangan Alami, Sehat dan Halal, Hak dan Kebutuhan Semua Orang

Semakin hari, semakin banyak orang menyadari pentingnya hidup sehat.
Polusi, cemaran limbah pabrik yang merusak lingkungan, pestisida dalam produk pertanian hingga rekayasa genetika menjadi momok yang mengerikan bagi manusia yang mempedulikan kesehatan diri dan orang-orang yang dicintainya.

Belum lagi dalam pengolahan produk pangan yang marak dengan penambahan bahan-bahan sintetis untuk panambah rasa, pewarna, pengawet, pengenyal, pengempuk, perenyah, pemutih dan masih banyak lainnya.

Jika kita pikirkan, maka ada banyak sekali rangkaian kejahatan yang siap membunuh generasi manusia lewat rantai proses penyediaan pangan ini.

Di negara-negara maju, slogan back to nature dan go organic sudah lama mewabah. Di Indonesia sendiri gaungnya sudah dimulai sejak sepuluh hingga lima belasan tahun yang lalu. Akan tetapi kecenderungan kembali ke alam dan menuju pangan organik ini tidak serta merta diikuti dengan gerakan perubahan yang cukup signifikan. Terutama dari pihak pemerintah sebagai pengendali mutu pangan di Indonesia, peran serta pemerintah terlihat kurang aktif.

Peluang ini sebetulnya sudah banyak dilirik oleh para pebisnis. Hanya saja penikmat produk alami dan organik ini masih dari kalangan tertentu saja. Bukan hanya karena produk organik lebih mahal dari produk umumnya. Tetapi juga karena tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat umumnya masih rendah.

Sementara di bidang pangan olahan, masih dikuasai produk-produk dengan bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Monosodium glutamat, yang selama ini gencar dituding sebagai pemicu kanker masih mendominasi dihampir semua produk pangan  yang bercitarasa asin dan gurih.

Pemanis buatan, pewarna dan pengawet mendominasi  produk-produk bercitarasa manis. Belum lagi produk sintetis lainnya yang telah disebutkan diatas.

Bahkan akhir-akhir ini gencar diberitakan bahwa perisa (perasa sintetis) yang menyuguhkan rasa atau aroma berry (Strawberry, rashberry bahkan vanila) diketahui dibuat dari bagian tubuh berang-berang Amerika yang berada di seputar anus mereka. Bisa dibayangkan bukan betapa jahatnya penetrasi industri pangan olahan ini dalam rangka pemusnahan, atau paling tidak penurunan kualitas umat manusia?

Belum lagi produk-produk tidak halal yang harus dihindari umat Islam, yakni produk turunan dari babi yang rupanya merangsek dasyat ke dalam segala lini industri farmasi. Sehingga si babi ini leluasa menintervensi semua produk pangan, kosmetik dan obat-obatan yang dikonsumsi manusia. Naudzubillah.

Sungguh makanan yang terbaik adalah makanan yang diperoleh  dari alam yang terjaga. dan sebaik-baiknya makanan olahan adalah makanan yang didapat dari bahan-bahan segar, halal dan sehat yang dimasak oleh koki rumahan alias ibu.

Dan sungguh, sebetulnya setiap orang berhak mendapatkan informasi tentang produk pangan yang dibelinya. Agar setiap orang bisa memilih produk terbaik sesuai kebutuhannya.

Pemerintah seharusnya berperan lebih aktif untuk mensosialisaikan produk-produk pertanian sehat dan produk makanan olahan yang sehat dan halal baik kepada produsen maupun konsumen.

Dan satu lagi, pemerintah pula seharusnya yang terus mengupayakan peningkatan mutu  pangan rakyatnya dari semua kalangan dengan cara yang terjangkau. Karena memilih produk yang alami, halal dan sehat adalah hak semua orang

Semoga meninspirasi

Minggu, 10 Maret 2013

My Beautiful Experience

Sejatinya manusia terdiri dari ruh dan jasad. Kesempurnaan hanya bisa dirasakan saat kedua unsur tersebut berada dalam kondisi sehat. Kesehatan kedua unsur tersebut memiliki persyaratan yang berbeda, tetapi keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Pada jiwa yang sehat, terdapat semangat yang cukup untuk menjalani kehidupan yang penuh disiplin dan bertujuan jelas. Kesehatan jiwa ini, yang merupakan sesuatu yang abstrak, membawa implikasi kuat pada kesehatan badan.

Berawal dari jiwa yang sehat, maka manusia mempunyai konsep yang jelas akan hidup dan tujuan hidupnya. Sehingga terkumpullah semangat untuk mencapai tujuannya. Dalam semangat hidup inilah, manusia tergerak pula untuk menjaga kesehatan badannya, melalui pengaturan pola makan, olah raga, dan pola hidup sehat  (diantaranya, tidak merokok, atau minum-minuman beralkohol, cukup tidur dan waktu istirahat yang teratur dan lain sebagainya). kesemuanya itu bisa kita sebut sebagai Gaya Hidup Sehat (Healthy Lifestyle).

Semakin disiplin seseorang menjaga Gaya Hidup Sehatnya, maka kualitas kehidupannya juga semakin bagus. Maka didapatkanlah kepuasan di dalam dirinya. Kepuasan ini akan memberi efek positif pada jiwa. Disinilah tampak timbal balik pengaruh-mempengaruhi dari ruh dan jasad.

Ruh yang tak nampak itu sendiri terdiri dari dua hal yakni pikiran (mind) dan hati/jiwa (soul). Keduanya juga saling mempengaruhi dan bisa saling menguatkan atau sebaliknya, bisa pula saling melemahkan.

Berdasarkan pengalaman penulis, ruh inilah yang mengendalikan kesehatan jasad. Seseorang yang mampu selalu menjaga kesehatan ruhnya (jiwa dan pikiran), dengan sendirinya akan lebih mudah menjaga kesehatan badannya. Karena dengan ruh yang selalu terjaga sehat, maka semangat hidup seseorang akan selalu berada dalam kondisi yang baik, sehingga terbersitlah semangat untuk menjaga kesehatan badan.

Bayangkan jika Anda dalam kondisi kurang atau bahkan tidak bersemangat menjalani hidup Anda, karena banyaknya masalah yang membebani pikiran, yang tak mampu Anda selesaikan. Apakah yang terjadi?. Dalam kondisi jiwa yang tak bersemangat, mampukah Anda membangkitkan motivasi dalam diri untuk menjaga kesehatan badan?.Saya rasa tidak. Karena itulah, menurut hemat saya, pertama kali yang harus kita jaga adalah kesehatan ruh kita (pikiran dan hati).

Rasulullah Sallahu alaihi Wasalam bersabda, dalam sebuah hadist riwayat Nu'man bin Basyir:
 "Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahawa segumpal darah itu adalah hati." (Muttafaqun 'Alaihi) - Terdapat di dalam Shahih Bukhari dan Muslim.

Dalam surah As Syam, ayat 8-10, Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaan." (Quran 91:8)
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu." (Quran 91:9)
"Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (Quran, 91:10)