Sejatinya manusia terdiri dari ruh dan jasad. Kesempurnaan hanya bisa dirasakan saat kedua unsur tersebut berada dalam kondisi sehat. Kesehatan kedua unsur tersebut memiliki persyaratan yang berbeda, tetapi keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.
Pada jiwa yang sehat, terdapat semangat yang cukup untuk menjalani kehidupan yang penuh disiplin dan bertujuan jelas. Kesehatan jiwa ini, yang merupakan sesuatu yang abstrak, membawa implikasi kuat pada kesehatan badan.
Berawal dari jiwa yang sehat, maka manusia mempunyai konsep yang jelas akan hidup dan tujuan hidupnya. Sehingga terkumpullah semangat untuk mencapai tujuannya. Dalam semangat hidup inilah, manusia tergerak pula untuk menjaga kesehatan badannya, melalui pengaturan pola makan, olah raga, dan pola hidup sehat (diantaranya, tidak merokok, atau minum-minuman beralkohol, cukup tidur dan waktu istirahat yang teratur dan lain sebagainya). kesemuanya itu bisa kita sebut sebagai Gaya Hidup Sehat (Healthy Lifestyle).
Semakin disiplin seseorang menjaga Gaya Hidup Sehatnya, maka kualitas kehidupannya juga semakin bagus. Maka didapatkanlah kepuasan di dalam dirinya. Kepuasan ini akan memberi efek positif pada jiwa. Disinilah tampak timbal balik pengaruh-mempengaruhi dari ruh dan jasad.
Ruh yang tak nampak itu sendiri terdiri dari dua hal yakni pikiran (mind) dan hati/jiwa (soul). Keduanya juga saling mempengaruhi dan bisa saling menguatkan atau sebaliknya, bisa pula saling melemahkan.
Berdasarkan pengalaman penulis, ruh inilah yang mengendalikan kesehatan jasad. Seseorang yang mampu selalu menjaga kesehatan ruhnya (jiwa dan pikiran), dengan sendirinya akan lebih mudah menjaga kesehatan badannya. Karena dengan ruh yang selalu terjaga sehat, maka semangat hidup seseorang akan selalu berada dalam kondisi yang baik, sehingga terbersitlah semangat untuk menjaga kesehatan badan.
Bayangkan jika Anda dalam kondisi kurang atau bahkan tidak bersemangat menjalani hidup Anda, karena banyaknya masalah yang membebani pikiran, yang tak mampu Anda selesaikan. Apakah yang terjadi?. Dalam kondisi jiwa yang tak bersemangat, mampukah Anda membangkitkan motivasi dalam diri untuk menjaga kesehatan badan?.Saya rasa tidak. Karena itulah, menurut hemat saya, pertama kali yang harus kita jaga adalah kesehatan ruh kita (pikiran dan hati).
Rasulullah Sallahu alaihi Wasalam bersabda, dalam sebuah hadist riwayat Nu'man bin Basyir:
"Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahawa segumpal darah itu adalah hati." (Muttafaqun 'Alaihi) - Terdapat di dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
Dalam surah As Syam, ayat 8-10, Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaan." (Quran 91:8)
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu." (Quran 91:9)
"Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (Quran, 91:10)
Pada jiwa yang sehat, terdapat semangat yang cukup untuk menjalani kehidupan yang penuh disiplin dan bertujuan jelas. Kesehatan jiwa ini, yang merupakan sesuatu yang abstrak, membawa implikasi kuat pada kesehatan badan.
Berawal dari jiwa yang sehat, maka manusia mempunyai konsep yang jelas akan hidup dan tujuan hidupnya. Sehingga terkumpullah semangat untuk mencapai tujuannya. Dalam semangat hidup inilah, manusia tergerak pula untuk menjaga kesehatan badannya, melalui pengaturan pola makan, olah raga, dan pola hidup sehat (diantaranya, tidak merokok, atau minum-minuman beralkohol, cukup tidur dan waktu istirahat yang teratur dan lain sebagainya). kesemuanya itu bisa kita sebut sebagai Gaya Hidup Sehat (Healthy Lifestyle).
Semakin disiplin seseorang menjaga Gaya Hidup Sehatnya, maka kualitas kehidupannya juga semakin bagus. Maka didapatkanlah kepuasan di dalam dirinya. Kepuasan ini akan memberi efek positif pada jiwa. Disinilah tampak timbal balik pengaruh-mempengaruhi dari ruh dan jasad.
Ruh yang tak nampak itu sendiri terdiri dari dua hal yakni pikiran (mind) dan hati/jiwa (soul). Keduanya juga saling mempengaruhi dan bisa saling menguatkan atau sebaliknya, bisa pula saling melemahkan.
Berdasarkan pengalaman penulis, ruh inilah yang mengendalikan kesehatan jasad. Seseorang yang mampu selalu menjaga kesehatan ruhnya (jiwa dan pikiran), dengan sendirinya akan lebih mudah menjaga kesehatan badannya. Karena dengan ruh yang selalu terjaga sehat, maka semangat hidup seseorang akan selalu berada dalam kondisi yang baik, sehingga terbersitlah semangat untuk menjaga kesehatan badan.
Bayangkan jika Anda dalam kondisi kurang atau bahkan tidak bersemangat menjalani hidup Anda, karena banyaknya masalah yang membebani pikiran, yang tak mampu Anda selesaikan. Apakah yang terjadi?. Dalam kondisi jiwa yang tak bersemangat, mampukah Anda membangkitkan motivasi dalam diri untuk menjaga kesehatan badan?.Saya rasa tidak. Karena itulah, menurut hemat saya, pertama kali yang harus kita jaga adalah kesehatan ruh kita (pikiran dan hati).
Rasulullah Sallahu alaihi Wasalam bersabda, dalam sebuah hadist riwayat Nu'man bin Basyir:
"Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahawa segumpal darah itu adalah hati." (Muttafaqun 'Alaihi) - Terdapat di dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
Dalam surah As Syam, ayat 8-10, Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaan." (Quran 91:8)
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu." (Quran 91:9)
"Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (Quran, 91:10)
Ah, setuju banget mak. Kesehatan hati harus lebih dulu diutamakan dari kesehatan fisik. Kalau badan sehat namun hatinya ga sehat, kita mudah sekali terjerumus dalam dosa, yang membuat hidup jadi sia-sia..
BalasHapusSetujuh banget Mak Arifah Abdul Madjid, hati adalah sumber segala tindakan dan keputusan manusia.
Hapus