Minggu, 19 April 2015

Bila Ujian Menyapa

Manusia hidup di dunia tentu mendambakan kebahagiaan. Namun banyak yang mengartikan arti bahagia adalah kesenangan. Seringkali ukuran kebahagiaan dihitung dari banyaknya materi. Memang tidak salah, bila materi dikatakan sebagai penunjang kebahagiaan.

Siapa sih yang ngga ingin kecukupan sandang dan pangan? Terjaga kehormatan dari meminta-minta, dan mampu mensejahterakan orang-orang tercinta?

Namun, tak selamanya banyaknya materi sebanding dengan besarnya kebahagiaan. Tak sedikit cerita orang-orang terkenal yang hidup bergelimang materi, mengakhiri hidupnya dengan cara-cara tragis pertanda kegelisahan dan ketidak bahagiaannya.

Dan tak sedikit orang-orang yang hidup sederhana namun berkualitas. Yang meninggal dengan cara damai, bahkan meninggal dalam keadaan terhormat dan namanya dikenang sepanjang masa. Contoh terbaik, tentu saja Nabi kita, Muhammad Salallahu Alaihi Wa Salam dan para pengikutnya yang mulia, para sahabat, tabiin, tabiit tabiin, ulama dan cendekiawan.