Minggu, 07 Juli 2013

A Journey In to The Light

Perjalanan ke tanah suci, sesungguhnya adalah sebuah perjalanan ruhani yang bila dihayati secara sungguh-sungguh oleh pelakunya, nisacaya akan menjadi sebuah perjalanan yang mencahayakan hati.

Indah bila kita mampu memaknainya melalui hikmah di balik perintah dan larangan yang diberlakukan. Sebuah perjalanan yang seharusnya mampu me-reset pola pikir keimanan kita dan me re-charge baterai ketakwaan.

Atau bisa jadi hanya sebuah perjalanan sia-sia karena niat jalan-jalan dan belanja menghabiskan Dollar, Riyal atau Rupiah belaka. Tergantung.


Makkah Dan Ka'bah
Makkah  di mana terdapat Ka'bah yang diyakini sebagai pusat bumi, adalah magnet kuat bagi jutaan umat Islam dari seluruh penjru dunia. Sepanjang tahun kota ini, bersama kota Nabi, Madinnah selalu penuh oleh jutaan manusia dari berbagai ras, bangsa, warna kulit, bahasa dan budaya.






Alkisah Nabiullah Adam Alaihis salam yang terusir dari surga, Allah Subhanahu Wa Taala perintahkan beliau untuk melaksanakan Thawaf di sekeliling Ka'bah, beliau bertemu para Malaikat yang sudah berputar mengelilingi Ka'bah untuk Thawaf selama dua ratus tahun tanpa henti. Masha Allah. Nabi Adam pun bertanya do'a apa yang seharusnya dibaca dalam setiap putaran Thawaf, para Malaikat itu menjawab bahwa mereka hanya berdzikir "Subhanallah, Wal Hamdulillah, Wa Laailaaha Ilallah, WaAllahu Akbar"  Tidak ada yang lain, tidak ada do'a dan permohonan apapun. Hanya pujian bagiNYA, bukti ketaatan tertinggi para Malaikat.




Ada satu lagi doa para Malaikat yang sangat terkenal dan banyak dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wa Salam untuk dibaca oleh umatnya.

"Subhanallah Wa Bihamdihi, Subhanallah Al Adzim"
-Inilah ucapan yang ringan di mulut tapi sangat berat timbangannya di akhirat.
-Apabila di baca seratus kali sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosa meski sebanyak buih di lautan.
-Apabila di baca  bersama istighfar sebanyak seratus kali sebelum fajar hingga datang waktu shalat (Subuh) maka dihilangkan semua kesusahan dan dunia akan datang merangkak pada kita.
Masha Allah, sesungguhnya kunci-kunci kekayaan ada ditangan orang-orang shalih. Maka pantaskah kita memaknai perjalanan suci ini hanya sekadar perjalan fisik belaka?

Haji Adalah Arafah
Meski memiliki ritual ihram dan umrah , sama dengan ibadah Umrah, namun Haji memiliki syarat syah yang berbeda. Ibadah Haji mensyaratkan ritual berkumpul (wukuf/ berdiam untuk berdzikir) di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah. Berat memang, secara fisik harus berkumpul dengan lautan manusia dari berbagai ras, suku, bangsa dan bahasa. Berat pula secara mental, di mana kesabaran dan keikhlasan kita diuji. dan berat pula secara finansial karena harus menempuh perjalanan jauh dan mempersiapkan perbekalan yang cukup. Allah menjanjikan bagi mereka yang ibadah Hajinya diterima, balasannya tak lain adalah Sorga.


Zam-zam Yang Penuh Berkah
Adalah Ibunda Hajar, yang ikhlas dalam ketaatan. Memenuhi perintah Allah dan suami untuk tinggal sendirian di tengah lembah sunyi senyap. dalam panggang sinar matahari yang membakar. Tak putus asa Bunda Hajar berlarian mendaki terjalnya bukit Shafa dan Marwah mengejar bayang fatamorgana demi tangisan si kecil Ismail Alaihis Salam.
Allah Yang Maha Kuasa pun membalas  kesabarannya dengan hadiah Zam-zam, mata air yang tak lekang zaman, berkah bagi umat manusia.





Cukuplah sudah para ilmuwan meneliti dan mengungkapkan khasiat air Zam-zam yang mengandung mineral tinggi. yang patut kita ketahui adalah, bahwa Zam-zam tergantung apa yang kita minta. Seorang ulama shalaf memohon agar kelak di hari kiamat tidak akan pernah kehausan, sesaat sebelum meminum air Zam-zam. Jadi apa yang akan anda minta saat mau meminum air Zam-zam?

Sebuah Ruangan Untuk Nabi Isa Alaihis Salam
Di dalam Raudah, sepotong kecil bagian bumi yang dijanjikan kelak akan menjadi bagian surga. Terdapat empat ruangan yakni makam Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wa salam, satu ruangan untuk Abu Bakar RA, satu ruangan untuk Umar Bin Khattab RA, dan sebuah ruangan kosong yang konon disiapkan untuk menunggu datangnya Nabi Isa Alaihis Salam, yang kelak akan diturunkan kembali ke muka bumi untuk bersaksi pada ke Maha Esaan Allah dan kerasulan Muhammad SAW, bukan seperti yang diyakini oleh umat tertentu saat ini. Wallahu A'lam, mari kita tunggu bersama-sama kedatangan Nabi Isa As





                           


Rabbana... Yaa.. Rabbana. Engkau ciptakan kewajiban Haji dan Umrah untuk menguji ketaatan kami, agar kami meneladani para MalaikatMU. Engkau tunjukkan pada kami kesabaran para Nabi, keluarga dan sahabatnya yang mulia. Engkau berikan kami ilustrasi bila  lautan Mahsyar akan menjadi nyata. Ampunilah kami Ya Rabbi, ajarkanlah kami untuk mentaatiMu seperti para Malaikat. Ajarkan kami bersabar seperti sabarnya para Nabi, Rasul, Keluarga dan Sahabatnya yang mulia.

Sesungguhnya jika Engkau menghendaki sesuatu, Engkau hanya perlu berkata "Jadilah!:, maka iapun jadi. (Qur'an surah Al Baqara 117, Ali Imran 47 dan 57, An Nahl 40)