Selasa, 05 November 2013

Memaknai Tahun Baru Dengan Apa?

Bulan telah berganti, tahun baru telah tiba. Apa yang sudah kita lakukan untuk mengisi detik hari kita di dunia?

Adalah diri ini yang selalu nyaman dengan kemalasan. Adalah hati ini yang selalu enggan memulai kebaikan. Adalah nafsu ini yang terus menuntun pada kemaksiatan. Ribuan kata meluncur dari bibir tetapi hanya sepersekian yang mampu kita wujudkan. Astaghfirullah al adzim.

Alangkah bahagianya bila kita mampu mengalahkan hawa nafsu sendiri  dan meletakkan akal dan hati di atas segalanya. Alangkah bahagianya saat kita mampu mengisi detik demi detik dengan kebaikan dan amal shalih berlandaskan ilmu dan ketakwaan semata mengharap ridla Allah Subhanahu Wa Taala.
ربنا إننا أمنا  فاغفرلنا ذنوبنا و  قنا عذاب النآر  *علي امران  ٣ : ١٦

 Ya Allah kami telah beriman, maka ampunilah kesalahan-kesalahan kami, dan jauhkan kami dari siksa neraka (Quran Surah Ali Imran 3 ayat 16)

Seringkali ini bukan tentang ketidak tahuan, tapi tentang ketidak mampuan mengalahkan ego dan nafsu sendiri. Maka kita hanya mampu meminta perlindungan dari Allah Subhanahu wa Taala agar kita dilindungi dari kejahatan nafsu pribadi.

ربنا ظلمنا أنفسنا و ان لم  تغفرلنا  وترحمنا لنكونن من الخاسرن  *أل الأرف  ٢٣

Wahai Tuhanku aku telah mendzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi (Al A'raf  7:23)
 
Beruntunglah kita punya Tuhan yang Maha pengampun dan Maha Pengasih. Selagi kita menyadari kesalahan kita dan segera memohon ampunanNYA, maka dia akan mengampuni kita.

Ada sebuah hadist yang mengatakan :

Dari Abu Bakr Radhiallahu Anhu, Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam bersabda:
 
Tidaklah seorang hamba melakukan kesalahan, lalu dia berwudhu dan shalat dua rekaat melainkan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.
Dari Anas Radiallahu Anhu, Rasulullah Salalahu Alaihi wa Salam bersabda :

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman "Wahai Aanak Adam,sungguh selama kamu berdoa dan berharap kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan Aku tidak peduli, wahai Anak Adam, meskipun dosamu setinggi awan di langit,kemudian kau minta ampun kepadaKU, niscaya Aku ampuni dan Aku tak peduli " (HR. Tirmidzi, hadist hasan)
 
Dari  Abu Said, dia meriwayatkan, Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda:
barangsiapa sebelum beranjak ke tempat tidurnya ia berdoa:

أستغفرالله  العظيم  الذي لآ إله إلا هو الحي القيوم و اتوب إليه 
Astaghfirulah al adhim, aladzii laa ilaaha ila huwa al hayyu alqoyyum wa atuubu ilaihi
 
Aku bermohon ampunan pada Allah yang Maha Agung, tiada Illah yang  berhak disembah melainkan DIA, Yang Hidup Kekal dan Terus Menerus Mengurus MakhlukNYA. Aku bertaubat kepadaNYA
 
sebanyak 3 kali
 
Maka akan diampuni dosanya , meskipun dosanya sebanyak buih di lautan, sebanyak daun di pepohonan, sebanyak pasir yang bertumpuk-tumpuk dan sejumlah hari-hari dimuka bumi.
(dari At Thirmidzi, diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam tarikh dengan lafalz yang berlainan)
 
Masha Allah betapa Maha Pemurahnya Alah, betapa mudah DIA mengampuni, asalkan seorang hamba benar-benar menyesali perbuatannya dan mengikutinya dengan perbuatan baik sebagai penghapus dosa-dosanya.

Alangkah bahagia kita menyambut Tahun Baru Hijriah dengan semangat dan harapan baru, karena memahami bahwa Allah selalu memaafkan kesalahan kita. Tidak ada alasan untuk berputus asa dari rahmatNYA. Mari isi lembaran baru dengan senantiasa memohon bimbinganNYA.

SELAMAT TAHUN BARU HIJRIAH 1435 H
 
Kull  Amm Wa Antum Bi Khair
 
 


 






 
 
 


  





Minggu, 07 Juli 2013

A Journey In to The Light

Perjalanan ke tanah suci, sesungguhnya adalah sebuah perjalanan ruhani yang bila dihayati secara sungguh-sungguh oleh pelakunya, nisacaya akan menjadi sebuah perjalanan yang mencahayakan hati.

Indah bila kita mampu memaknainya melalui hikmah di balik perintah dan larangan yang diberlakukan. Sebuah perjalanan yang seharusnya mampu me-reset pola pikir keimanan kita dan me re-charge baterai ketakwaan.

Atau bisa jadi hanya sebuah perjalanan sia-sia karena niat jalan-jalan dan belanja menghabiskan Dollar, Riyal atau Rupiah belaka. Tergantung.


Makkah Dan Ka'bah
Makkah  di mana terdapat Ka'bah yang diyakini sebagai pusat bumi, adalah magnet kuat bagi jutaan umat Islam dari seluruh penjru dunia. Sepanjang tahun kota ini, bersama kota Nabi, Madinnah selalu penuh oleh jutaan manusia dari berbagai ras, bangsa, warna kulit, bahasa dan budaya.






Alkisah Nabiullah Adam Alaihis salam yang terusir dari surga, Allah Subhanahu Wa Taala perintahkan beliau untuk melaksanakan Thawaf di sekeliling Ka'bah, beliau bertemu para Malaikat yang sudah berputar mengelilingi Ka'bah untuk Thawaf selama dua ratus tahun tanpa henti. Masha Allah. Nabi Adam pun bertanya do'a apa yang seharusnya dibaca dalam setiap putaran Thawaf, para Malaikat itu menjawab bahwa mereka hanya berdzikir "Subhanallah, Wal Hamdulillah, Wa Laailaaha Ilallah, WaAllahu Akbar"  Tidak ada yang lain, tidak ada do'a dan permohonan apapun. Hanya pujian bagiNYA, bukti ketaatan tertinggi para Malaikat.




Ada satu lagi doa para Malaikat yang sangat terkenal dan banyak dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wa Salam untuk dibaca oleh umatnya.

"Subhanallah Wa Bihamdihi, Subhanallah Al Adzim"
-Inilah ucapan yang ringan di mulut tapi sangat berat timbangannya di akhirat.
-Apabila di baca seratus kali sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosa meski sebanyak buih di lautan.
-Apabila di baca  bersama istighfar sebanyak seratus kali sebelum fajar hingga datang waktu shalat (Subuh) maka dihilangkan semua kesusahan dan dunia akan datang merangkak pada kita.
Masha Allah, sesungguhnya kunci-kunci kekayaan ada ditangan orang-orang shalih. Maka pantaskah kita memaknai perjalanan suci ini hanya sekadar perjalan fisik belaka?

Haji Adalah Arafah
Meski memiliki ritual ihram dan umrah , sama dengan ibadah Umrah, namun Haji memiliki syarat syah yang berbeda. Ibadah Haji mensyaratkan ritual berkumpul (wukuf/ berdiam untuk berdzikir) di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah. Berat memang, secara fisik harus berkumpul dengan lautan manusia dari berbagai ras, suku, bangsa dan bahasa. Berat pula secara mental, di mana kesabaran dan keikhlasan kita diuji. dan berat pula secara finansial karena harus menempuh perjalanan jauh dan mempersiapkan perbekalan yang cukup. Allah menjanjikan bagi mereka yang ibadah Hajinya diterima, balasannya tak lain adalah Sorga.


Zam-zam Yang Penuh Berkah
Adalah Ibunda Hajar, yang ikhlas dalam ketaatan. Memenuhi perintah Allah dan suami untuk tinggal sendirian di tengah lembah sunyi senyap. dalam panggang sinar matahari yang membakar. Tak putus asa Bunda Hajar berlarian mendaki terjalnya bukit Shafa dan Marwah mengejar bayang fatamorgana demi tangisan si kecil Ismail Alaihis Salam.
Allah Yang Maha Kuasa pun membalas  kesabarannya dengan hadiah Zam-zam, mata air yang tak lekang zaman, berkah bagi umat manusia.





Cukuplah sudah para ilmuwan meneliti dan mengungkapkan khasiat air Zam-zam yang mengandung mineral tinggi. yang patut kita ketahui adalah, bahwa Zam-zam tergantung apa yang kita minta. Seorang ulama shalaf memohon agar kelak di hari kiamat tidak akan pernah kehausan, sesaat sebelum meminum air Zam-zam. Jadi apa yang akan anda minta saat mau meminum air Zam-zam?

Sebuah Ruangan Untuk Nabi Isa Alaihis Salam
Di dalam Raudah, sepotong kecil bagian bumi yang dijanjikan kelak akan menjadi bagian surga. Terdapat empat ruangan yakni makam Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wa salam, satu ruangan untuk Abu Bakar RA, satu ruangan untuk Umar Bin Khattab RA, dan sebuah ruangan kosong yang konon disiapkan untuk menunggu datangnya Nabi Isa Alaihis Salam, yang kelak akan diturunkan kembali ke muka bumi untuk bersaksi pada ke Maha Esaan Allah dan kerasulan Muhammad SAW, bukan seperti yang diyakini oleh umat tertentu saat ini. Wallahu A'lam, mari kita tunggu bersama-sama kedatangan Nabi Isa As





                           


Rabbana... Yaa.. Rabbana. Engkau ciptakan kewajiban Haji dan Umrah untuk menguji ketaatan kami, agar kami meneladani para MalaikatMU. Engkau tunjukkan pada kami kesabaran para Nabi, keluarga dan sahabatnya yang mulia. Engkau berikan kami ilustrasi bila  lautan Mahsyar akan menjadi nyata. Ampunilah kami Ya Rabbi, ajarkanlah kami untuk mentaatiMu seperti para Malaikat. Ajarkan kami bersabar seperti sabarnya para Nabi, Rasul, Keluarga dan Sahabatnya yang mulia.

Sesungguhnya jika Engkau menghendaki sesuatu, Engkau hanya perlu berkata "Jadilah!:, maka iapun jadi. (Qur'an surah Al Baqara 117, Ali Imran 47 dan 57, An Nahl 40)

Kamis, 06 Juni 2013

SIM Pertamaku, Sepuluh Atau Lima Belas Tahun Lalu?

Selepas kuliah aku maksa minta ijin Bapak untuk pergi ke Jakarta. Ambil kursus disain di Interstudi, waktu itu kampusnya masih nebeng di Hotel Wisata International, belakang Hotel Indonesia.

Hidup di Jakarta jauh dari orang tua membuatku merasa sebagai orang termiskin di dunia. Kemana-kemana naik bis, atau pas lagi punya uang naik taksi. Sesekali nebeng teman, naik mobil mereka.

Sekembalinya ke tanah Jawa, (qiqiqi),  aku menyadari, mengapa begitu banyak aset keluarga yang tak kumanfaatkan? Diantaranya, di rumah ada mobil, bahkan sopir.

So, dengan ijin Bapak aku mulai belajar menyetir. Instrukturnya sopir keluarga yang lumayan sabar dan telaten. Berbekal rasa pede karena bisa menyetir, aku mulai beberapa kali keluar sendiri tanpa sepengetahuan orang rumah. Rada dag-dig dug juga, karena belum punya SIM.

Kupikir akan berbahaya menyetir mobil di kota seperti Surabaya tanpa SIM. Bisa-bisa aku ditilang dan dipenjara oleh  Pak polisi untuk sebuah kesalahan kecil hehehe.

Akhirnya aku minta ditemani kakakku untuk mengambil SIM. Waktu itu antri luar biasa. Satu-satunya perempuan yang ambil SIM A cuma aku. Jadi Pak Polisi baik hati ngga ngetes macem-macem cuma nanya, "Sudah bisa bawa mobil? mobilnya jenis apa? mau  SIM A, B, atau C?"  Lalu aku dianjurkan ambil paket A dan C biar lebih murah. Aku pun setuju mengambil paket SIM A dan C, walaupun pada kenyataannya sim C ngga pernah kupakai karena aku takut naik motor. Hehehe

                               


Beberapa tahun kemudian, setelah tidak lagi tinggal bersama orang tua, lama aku ngga nyetir. Setelah punya rumah dan mobil sendiri, mobil itu kebanyakan nangkring di car port karena jarang dipake. Suatu pagi, aku nekat keluar rumah dengan menyetir mobil merahku. Suatu pagi minggu yang cukup sepi. Karena sudah lama ngga nyetir, aku rada-rada lupa bagaimana caranya. Setiap habis mengerem, aku pasti kebingungan bagaimana memulai lagi. Waktu itu mobilnya masih manual dan aku susah memindah-mindah persneling.

Sewaktu melewati perkampungan yang padat penduduk, aku tidak berani mengerem mobilku, walaupun ada segerombolan bebek melintas. Sebab aku bakalan gugup memulai oper persneling setelah mengerem. Jadi aku terus saja berjalan,.Dan..., Maakkk... matilah seekor bebek milik orang kampung, tertabrak mobilku.
Terpaksa akhirnya aku mengerem juga, tetapi setelah sampai diujung kampung.
Untung cuman bebek kecil. Orangnya minta ganti rugi sepuluh ribu rupiah saja.Hahaha...

Akhirnya, karena kebutuhan, aku pun mengambil kursus mengemudi lagi, kali ini pada seorang guru profesional. Setelah merasa yakin mampu, aku pun mengajukan permohonan SIM lagi. Kali ini aku ngga mempan dirayu Pak Polisi untuk mengambil paket A dan C. Sebab kenyataannya aku ngga pernah memakai SIM C ku.

Mengurus SIM sebenarnya mudah, tapi entah mengapa orang lebih suka memakai jasa calo. Sama dengan mengurus Paspor. Yang kita butuhkan hanyalah mengikuti prosedur, menyiapkan persyaratan dan antri untuk foto dan antre lagi untuk membayar dan menerima SIM. Itu saja. So simpel.




PEMBAGIAN JENIS SURAT IJIN MENGEMUDI DI INDONESIA:

Menurut Jenisnya, Surat Ijin Mengemudi di Indonesia terbagi 2
1.Surat Ijin Mengemudi   jenis kendaraan perseorangan (pribadi)
2.Surat Ijin Mengemudi   jenis kendaraan umum (angkutan massal)

GOLONGAN SIM PERSEORANGAN:
Berdasarkan Pasal 80, Undang-undang nomor 22, Tahun 2009:
1. SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang kendaraan perseorangan dengan berat tidak melebihi 3.500 kg.

2. SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang dengan berat boleh melebihi 3.500 kg.

3. SIM B2, untuk mengemudikan kendaraan alat berat, kendaraan penarik atau kendaraan bermotor yang menarik alat kereta tempelan atau gandengan, perseorangan dengan berat yang diijinkan untuk kereta tempelan atau gandengan melebihi 1.000 kg.

4. SIM C, untuk mengemudikan kendaraan bermotor.

5. SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat.


GOLONGAN SIM UMUM
Golongan SIM umum berdasarkan pasal 82, Undang-undang nomor 22, Tahun 2009.
1. SIM A umum, untuk mengemudikan kendaraan  bermotor umum dan barang dengan jumlah berat tidak melebihi 3.500 kg.

2. SIM B1 umum, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang umum, dengan jumlah berat diperbolehkan melebihi 3.500 kg.

3. SIM B2 umum untuk mengemudikan kendaraan penarik atau kendaraan bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan, dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg.


PERSYARATAN PEMBUATAN SIM:

Persyaratan Pembuatan SIM dibagi dalam syarat Usia, Administratif dan test kesehatan dan kelulusan ujian teori dan praktik.

Nah untuk tahu lebih jauh, silakan kunjungi web ini , agar  Anda lebih jelas semua detil persyaratan bagi tiap golongan, beserta sanksi pidana bagi pengendara yang tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).
Hiii dipenjara karena mengemudi tanpa SIM? Takuut.



Sabtu, 25 Mei 2013

Wafel Pertamaku

Ok, siapa sih yang ngga kenal kue wafel?  Semua orang pasti pernah makan kue ini setidaknya sekali seumur hidup, ya kannn..?
 Seingatku jaman dulu, maksudnya saat aku masih kecil. Kue ini sudah ada. Tapi mungkin orang jaman dulu kalau bikin kue campurannya cuman terigu, gula ama santen doang kali ya? kagak ada susu, mentega apalagi taburan meses, keju,terus whipping cream, ato bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan pada kue-kue jaman sekarang.

Sebenarnya saya sudah beberapa lama ini pengen banget makan kue wafel. Secara kalo sarapan di KF* atau pergi ke supermarket, selalu ketemu kue ini. Penasaran, kayaknya bahannya sederhana dan gampang dibuat.Cuman cetakannya harus khusus dan ngga mudah didapat juga di toko-toko alat masak.

Nah beberapa hari lalu, saya berkesempatan mengunjungi Pusat Grosir Surabaya yang lengkap dan rame itu. Setelah baca do'a masuk pasar (qiqiqi, ngga lupa doong), maka sayapun masuk pasar yang buesar itu, benar-benar berusaha fokus mencari apa yang saya butuhkan dan berbelanja seperlunya saja.

Benar-benar godaan besar, masuk ke tempat yang penuh barang-barang bagus dengan harga grosir, hati ini gatal pengen membeli semuanya. Tapi saya terus istighfar dan fokus pada beberapa barang yang memang sudah saya hafal untuk dibeli.

Pas sudah mau pulang, tampaklah toko penjual alat-alat masak. Berhubung saya sudah memutuskan untuk belajar bikin kue wafel, saya pun iseng bertanya pada Mbak-mbak penjaga toko
"Ada cetakan kue wafel, Mbak?"
"Ada Bu, harganya  45 ribu"
Aduh, lumayan mahal ya untuk barang yang kecil dan nampak sederhana, pikir saya. Hehehe lagi kumat pikiran pengen berhematnya. Efek membaca doa sebelum masuk pasar. :D

Tapi karena udah niat, jadi saya tekadkan untuk membeli juga. eh terkadang saya tuh kalo masuk pasar/mall, ngelihat barang yang ngga butuh, bawaannya mau beli karena tertarik model atau harga miringnya. Sedang barang yang bener-bener dibutuhkan dan dipikirkan siang-malam, pas ketemu ada rasa ragu membelinya. Yang kemahalan lah, yang modelnya ngga cocok lah. Aneh banget ya penyakit saya ini?

Dan ternyata saya ngga menyesal telah membeli alat cetak wafel tersebut. Karena pada sabtu pagi ini, setelah googling resep-resep wafel di internet, saya menemukan ada banyak sekali varian resep wafel yang semuanya bikin ngiler dan patut dicoba.

Setelah memilah dan memilih, akhirnya pilihan saya jatuh pada resep sederhana dengan bahan paling alami, tanpa pengembang dan tambahan topping yang aneh-aneh (baca: mahal dan terindikasi meningkatkan kadar gula, kolesterol dan lain-lain :P)

dan inilah jadinya, taraa...



Adapun resepnya, mau tahu ngga? Aku anggap mau deh hihihi (ge-er mode ON) :

Resep Kue wafel :

Bahan:
1.250 gram tepung terigu
2.250 gram gula pasir (boleh dikurangi)
3.  4 butir telur
4.1 1/2 gelas santan kental
5.20 gram mentega 
6. Garam secukupnya


Cara Membuat Kue Wafel:
1. Telur dan gula dikocok sampai putih, masukkan mentega, kocok lagi, masukkan tepung terigu dan garam
2. Masukkan santan kental, aduk rata, diamkan selama 15 menit.
3. Olesi loyang dengan minyak, panaskan dengan api sedang, lalu kecilkan, tuang adonan, biarkan sejenak sampai terlihat matang satu sisi, lalu dibalik, biarkan sisi yang lain sekarang yang terkena api. Tunggu sampai matang kecoklatan, angkat dan hiasi dengan topping kesukaan.

Nah karena saya memilih resep yang paling sederhana, rasanya pun masih asli kaya kue wafel jadul. Next time saya akan coba wafel dengan resep yang berbeda. Dengan tambahan pengembang/ ragi kue, susu, cokelat, whipping cream dan lain sebagainya. 

Hmmm... not bad. :)







Sabtu, 18 Mei 2013

Shopaholic, Wajarkah?


Anda tentu memiliki pengalaman serunya berbelanja di mall-mall mewah.Wah rasanya puass banget kan bisa membeli barang-barang branded dan berkualitas? Ngga sia-sia mengeluarkan uang banyak kalo barang yang kita dapat memang sesuai dengan harga. Apalagi kalo sedang ada  sale  atau diskon besar-besaran. Bisa-bisa kalap tuh kita. Yang semula rencanaya mau beli satu sepatu aja, pulang-pulang sudah menenteng empat baju, tiga sepatu, dua tas, seperangkat perhiasan, satu set kosmetik terbaru dan pernak-pernik lainnya.

Beberapa hari sesudah berbelanja mungkin kita akan terus tersenyum senang memandangi barang-barang indah di rumah hasil perburuan sehari atau bahkan berhari-hari dari mall ke mall. Tapi coba setelah sebulan, kembali kita renungkan. Apa benar kita memang mebutuhkan semua barang tersebut?

Sudah jamak di jaman modern ini, bahwa wanita sering hang out dan menghabiskan banyak waktunya di mall. Sekadar makan atau window shopping mungkin sebagai penghilang kejenuhan atau stress. Tapi kalau kita menjadikan jalan-jalan di mall sebagai kebiasaan maka dapat dipastikan bahwa pelan-pelan kita pun pasti tergoda untuk berbelanja. Butuh atau tidak, yang penting beli! Pastinya karena godaan barang-barang mewah begitu kuat meruntuhkan pertahanan iman.

Seorang shopaholic mengaku bisa menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk berbelanja dalam satu hari. Gila ngga? Wanita memang yang paling sering terkena penyakit berbahaya ini. Setiap kali melihat disain sepatu, baju atau tas yang baru dan unyu-unyu, bawaannya ingin membeli dan tak mampu lagi mengendalikan diri. Tak peduli bila setelah sampai di rumah, barang-barang tersebut ternyata hanya memenuhi rak koleksi saja. Hampir tak pernah dipakai, menambah tumpukan benda mahal di lemarinya.


Tas apa yang paling mahal? Hermes! Sepatu apa favorit Anda? Manolo Blahnik! Perhiasan apa yang paling Anda sukai? Tiffany! Berapa harga tas termahal yang pernah anda beli? dan dimana?, Hmmm satu tas seharga 10.000 US $ di New York.Beuuuhhh....

Gaya hidup macam apa ini? Di saat jutaan rakyat kelaparan dan hanya bisa makan singkong rebus sehari satu kali. Ternyata banyak juga wanita-wanita high class yang rela menghamburkan ratusan atau ribuan dollar sekali berbelanja hanya untuk memuaskan syahwatnya. Astaghfirullah.

Dunia memang tak akan menghakimi siapapun, apalagi bila uang yang digunakan itu adalah hasil kerja sendiri alias bukan uang hasil korupsi, menipu, merampok atau jenis kejahatan lainnya. Tapi adakah mereka menyadarinya bahwa shopaholic itu sudah menjadi semacam kecanduan?





Shopaholic, Sejenis Penyakit Jiwa
Seorang Psycholog ternama Tika Bisono, menyoroti kecanduan belanja sebagai ketidak mampuan seseorang mengendalikan diri (daya tahan terhadap godaan sangat rendah), atau adanya permasalahan tertentu yang memicu stress sehingga membutuhkan pelepasan. Jadi bisa dikatakan bahwa para pencandu belanja adalah orang yang 'sakit jiwa'  dalam tingkat tertentu.

Tentunya para pecandu belanja ini juga menyadari bahwa kebiasaannya itu adalah sesuatu yang buruk. Hal ini baru akan disadarinya sesampai di rumah dan menyaksikan tumpukan barang-barangnya yang lebih banyak tak berguna. Hanya saja, sangat sulit bagi para pecandu belanja ini untuk mengendalikan diri apabila sudah berhadapan dengan  barang-barang indah yang menggoda. Tak peduli berapa dalam kocek harus dirogoh. Yang penting puas bila sudah membeli. Lebih parah lagi kalau mereka tidak merasa kalau kecanduan mereka ini adalah sebuah penyimpangan yang harus dihentikan.

Para sosialita di New York, yang mengahadapi tekanan sosial gaya hidup kelas tinggi, siapa yang mengenakan baju paling up to date?, perhiasan paling mahal, mobil paling baru? dan sebagainya merasakan stress tingkat tertentu sehingga merasa harga dirinya terbanting bila tidak menjadi yang terdepan dalam mode dan pamer kemewahan. Sungguh melelahkan. Banyak pula wanita kelas atas di Indonesia yang terkena gejala ini. Mereka biasanya rela melakukan apa saja demi memuaskan hasrat belanja dan tampil 'terdepan' nya. Naudzu billah.

Perencana keuangan Safir Senduk menganjurkan agar kita membagi belanja untuk kebutuhan dan belanja untuk kesenangan. Untuk jenis yang kedua ini, porsinya harus dibatasi. Sebab kalo tidak, pasti merugikan diri dan keluarga sendiri.

Dalam Islam diajarkan sebuah doa masuk pasar yang bisa diterapkan sebelum masuk mall, supermarket, bahkan sebelum login ke situs belanja online. Agar kita berbelanja sesuai kebutuhan tanpa membiasakan diri  kita sebagai pemboros yang adalah teman syaitan.

Doa tersebuta adalah:

Doa Masuk Pasar


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in Qadiir

Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Menurut sabda Rasulullah yang diriwayatkan Ummar Bin Khattab RA, barangsiapa yang membaca doa ini, maka akan dituliskan baginya, seribu kebaikan dan dihapuskan baginya seribu keburukan dan diangkat derajatnya dalam satu juta derajat (Hadist Tirmidzi no 3350)