Tampilkan postingan dengan label Wisdom. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisdom. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 September 2016

Maa Shaa Allah..Inilah Sepuluh Hari Terbaik Sepanjang Tahun

Umat Islam mungkin sudah sangat familiar dengan  keistimewaan sepuuh malam terakhir di bulan Ramadan. Pada sepuluh malam terakhir tersebut, Muslim di seluruh penjuru dunia berlomba-lomba meningkatkan ibadah seperti  i'tikaf, qiyamul layl, membaca Quran dan bersedekah. Setiap Muslim ingin mendapatkan keberuntungan bertemu satu malam istimewa dalam sepuluh malam terakhir tersebut, yakni  Laylatul Qadr.  Malam Laylatul Qadr, seperti tersebut dalam Quran, adalah malam di mana setiap amal shalih akan diganjar seperti halnya ibadah seribu bulan. Malam dimana ribuan Malaikat turun ke bumi dan menyesaki setiap jengkal ruang dibumi.

Namun , mungkin masih sedikit Muslim yang menyadari, bahwa ada hari-hari yang istimewa, di mana ibadah-ibadah siang harinya begitu istimewa dan sangat dianjurkan. Ialah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.  Ia adalah hari-hari paling istimewa sepanjang tahun, bahkan melebihi siang hari bulan Ramadan, Maa Shaa Allah...

Karena pentingnya sepuluh hari pertama (Bulan Dzulhijjah ) dan sepuluh malam terakhir (Bulan Ramadan), Allah Subhanahu Wa Taala  bersumpah dalam Quran, Surah Al Fajar (89)
"Demi waktu Fajar dan malamnya yang sepuluh " (1-2)

Ibnu Abar dan Ibnu Al  Zubair , Mujahid dan para Sahabat dari generasi awal dan kemudian, mengatakan bahwa surat tersebut mengacu pada sepuluh hari  pertama bulan Dzulhijjah . Dan dibenarkan oleh Ibn Katsir. --Tafsir Ibnu Katsir, 8/413-




Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam bersabda:

"Tiada hari  dimana amalan/perbuatan baik   lebih dicintai oleh Allah selain sepuluh hari ini. Sahabat bertanya, "Bahkan tidak  (dibanding) jihad di jalan Allah Ya Rasulullah?" Beliau menjawab "Bahkan tidak (dibanding) jihad di jalan Allah, keuali bagi mereka yang berjihad dengan harta dan jiwanya, lalu kembali tanpa apa-apa (gugur sebagai syuhada)"  --Shahih Bukhari 2/457-- 

Karena istimewanya hari-hari yang sepuluh inilah, maka sebaiknya sebagai Muslim, kita memaksimalkan amalan shalih yang disunnahkan pada hari-hari tersebut. Amalan-amalan sunnah tersebut adalah:

1. Berpuasa pada sembilan hari pertama Dzulhijah

 Sangat disunnahkan untuk berpuasa selama 9 hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada tanggal 9, di mana pada saat tersebut, para tamu Allah atau jamaah Hajji sedang wukuf di Arafah.

Keutamaan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah , mampu menghapus dosa pada satu tahun sebelum dan sesudahnya. 

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman :
Semua ibadah yang dilakukan anak Adam, adalah untuk dirinya sendiri, kecuali puasa.Puasa itu untukku dan AKU sendirilah yang akan memberikan  pahala puasanya." Sahih Bukhari 1805


CATATAN : 
DIHARAMKAN berpuasa pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).

Dari Hunayda Ibn Khalid, dari Isterinya, dari salah satu isteri Nabi, Salallahu Alaihi Wa Salam,:

Bahwasanya Rasululullah berpuasa (sunnah) pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, pada hari-hari Ayura ( 10 Muharram) , pada tiga hari tiap pertengahan bulan dan tiap hari Senin dan Kamis" --Sunan An Nasai 4.205 --

Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda:
Puasa pada hari Arafah bisa menghapus dosa (kecil) antara satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya" --Shahih Muslim--

Dikatakan bahwa diharamkan berpuasa tanggal 9 Dzulhijjah atau pada hari Arafah bagi Muslim yang sedang wukuf di Arafah atau beribadah Hajji.

Ummu fadil, meriwayatkan " Para Sahabat bertanya-tanya, apakah Rasulullah puasa atau tidak pada hari Arafah? Maka aku mengirimkan semangkuk susu pada beliau, dan beliau meminumnya, yakni saat itu beliau akan berkhutbah pada hari Arafah"--Shahih Bukhari--

2. Banyak Mengucapkan Takbir, Tahmid, Tasbih dan Tahlil

Seorang Muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak mengucap Takbir (Allahu Akbar), Tahmid (Alhamdulillah), Tasbih (Subhanallah) dan Tahlil (Laa Ilaaha Illallah) selama sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah.

Bacaan-bacaan mulia tersebut hendaklah banyak diucapkan saat berada di Masjid, di rumah, di pasar, di kebun (tempat bekerja) dan dimana-mana tempat yang mulia dan boleh disebut nama Allah.

Firman Allah :
"Agar mereka menyaksikan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka, (pahala Hajji di akhirat, dan keuntungan duniawi dari perdagangan dan lain-lain) dengan menyebut Nama Alah pada hari-hari yang ditunjuk  ( 10  hari pertama bulan Dzulhijjah)  terhadap binatang ternak yang telah disediakan untuk kurban mereka "  --Quran 22: 28--


3. Melakukan Hajji dan Umrah
Hajji adalah kewajiban  yang ada dalam rukun Islam kelima. Meaksanakannya adalah wajib bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke Tanah Suci.

Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda :

"Haji yang diterima (manbrur), balasannya tiada lain, selain Surga" --Shahih Bukhari 133--

"Barangsiapa yang beribadah hajji dengan tidak melakukan rafats dan jiddal , maka dia akan kembali suci dari dosa-dosanya seperti saat baru dilahirkan"-- Shahih Bukhari 1521--
"Laksanakan Hajji dan Umrah secara susul menyusul. Karena ia menghapus kemiskinan dan menghapus dosa sebagaimana  dihapusnya karat dari besi, emas dan perak. Dan Hajji yang sempurna tiada balasan baginya kecuali surga" --Sunan At Thirmidzi 738--

CATATAN:
Diperbolehkan malaksanakan  Hajji untuk orang lain, asalkan dia sudah berhajji untuk dirinya sendiri dulu. Alangkah bagusnya melaksanakan Hajji atau Umrah dengan niat untuk mengirimkan pahalanya bagi orang lain.

4. Berkurban
Qurban adalah ibadah dengan cara menyembelih hewan ternak pilihan. Ibadah ini mengikuti contoh Nabiullah Ibrahim Alayhi Assalam atas pengorbanannya terhadap puteranya Ismail. Qurban disebut juga Uudiyah. Dilaksanakan pada tanggal 10,11,12,13  Dzulhijjah dan dilaksanakan setelah selesainya Shalat Iedul Adhah.

Seseorang dianjurkan berQurban apabila ia mampu (memiliki kelebihan harta dari yang ia butuhkan untuk makan sehari-hari).  Orang bisa saja menyumbangkan ribuan hewan ternak pada hari lain, namun hal tersebut tidak disebut sebagai Qurban (Uudiyah) karena tidak dilaksanakan pada hari yang ditentukan.

"Bukn daging atau darahnya (hewan Qurban )  yang sampai pada Allah, melainkan ketulusan yang sampai padaNYA" --Quran 22-37--


5. Lakukan Lebih Banyak Perbuatan Baik (Amal Shalih)

a. Memperbanyak bacaan Quran
b. Bersikap Sopan santun / Akhlak Mulia 
c. Bersedekah
d. Menhormati Orang Tua
e. Memperbanyak shalat-shalat Sunnah
g. Memperbanyak dzikir, memuji dan mengingat Allah.
h. Memperbanyak Doa
i. Meningkatkan kualitas diri sebagai Muslim dan Manusia yang baik.


Selamat meniti hari-hari awal Bulan Dzulhijjah. Semoga Allah menerima amal shalih kita dan menghapus dosa--dosa kita semua. Allahumma aamiin.

Minggu, 19 April 2015

Bila Ujian Menyapa

Manusia hidup di dunia tentu mendambakan kebahagiaan. Namun banyak yang mengartikan arti bahagia adalah kesenangan. Seringkali ukuran kebahagiaan dihitung dari banyaknya materi. Memang tidak salah, bila materi dikatakan sebagai penunjang kebahagiaan.

Siapa sih yang ngga ingin kecukupan sandang dan pangan? Terjaga kehormatan dari meminta-minta, dan mampu mensejahterakan orang-orang tercinta?

Namun, tak selamanya banyaknya materi sebanding dengan besarnya kebahagiaan. Tak sedikit cerita orang-orang terkenal yang hidup bergelimang materi, mengakhiri hidupnya dengan cara-cara tragis pertanda kegelisahan dan ketidak bahagiaannya.

Dan tak sedikit orang-orang yang hidup sederhana namun berkualitas. Yang meninggal dengan cara damai, bahkan meninggal dalam keadaan terhormat dan namanya dikenang sepanjang masa. Contoh terbaik, tentu saja Nabi kita, Muhammad Salallahu Alaihi Wa Salam dan para pengikutnya yang mulia, para sahabat, tabiin, tabiit tabiin, ulama dan cendekiawan.


Selasa, 05 November 2013

Memaknai Tahun Baru Dengan Apa?

Bulan telah berganti, tahun baru telah tiba. Apa yang sudah kita lakukan untuk mengisi detik hari kita di dunia?

Adalah diri ini yang selalu nyaman dengan kemalasan. Adalah hati ini yang selalu enggan memulai kebaikan. Adalah nafsu ini yang terus menuntun pada kemaksiatan. Ribuan kata meluncur dari bibir tetapi hanya sepersekian yang mampu kita wujudkan. Astaghfirullah al adzim.

Alangkah bahagianya bila kita mampu mengalahkan hawa nafsu sendiri  dan meletakkan akal dan hati di atas segalanya. Alangkah bahagianya saat kita mampu mengisi detik demi detik dengan kebaikan dan amal shalih berlandaskan ilmu dan ketakwaan semata mengharap ridla Allah Subhanahu Wa Taala.
ربنا إننا أمنا  فاغفرلنا ذنوبنا و  قنا عذاب النآر  *علي امران  ٣ : ١٦

 Ya Allah kami telah beriman, maka ampunilah kesalahan-kesalahan kami, dan jauhkan kami dari siksa neraka (Quran Surah Ali Imran 3 ayat 16)

Seringkali ini bukan tentang ketidak tahuan, tapi tentang ketidak mampuan mengalahkan ego dan nafsu sendiri. Maka kita hanya mampu meminta perlindungan dari Allah Subhanahu wa Taala agar kita dilindungi dari kejahatan nafsu pribadi.

ربنا ظلمنا أنفسنا و ان لم  تغفرلنا  وترحمنا لنكونن من الخاسرن  *أل الأرف  ٢٣

Wahai Tuhanku aku telah mendzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi (Al A'raf  7:23)
 
Beruntunglah kita punya Tuhan yang Maha pengampun dan Maha Pengasih. Selagi kita menyadari kesalahan kita dan segera memohon ampunanNYA, maka dia akan mengampuni kita.

Ada sebuah hadist yang mengatakan :

Dari Abu Bakr Radhiallahu Anhu, Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam bersabda:
 
Tidaklah seorang hamba melakukan kesalahan, lalu dia berwudhu dan shalat dua rekaat melainkan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.
Dari Anas Radiallahu Anhu, Rasulullah Salalahu Alaihi wa Salam bersabda :

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman "Wahai Aanak Adam,sungguh selama kamu berdoa dan berharap kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan Aku tidak peduli, wahai Anak Adam, meskipun dosamu setinggi awan di langit,kemudian kau minta ampun kepadaKU, niscaya Aku ampuni dan Aku tak peduli " (HR. Tirmidzi, hadist hasan)
 
Dari  Abu Said, dia meriwayatkan, Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda:
barangsiapa sebelum beranjak ke tempat tidurnya ia berdoa:

أستغفرالله  العظيم  الذي لآ إله إلا هو الحي القيوم و اتوب إليه 
Astaghfirulah al adhim, aladzii laa ilaaha ila huwa al hayyu alqoyyum wa atuubu ilaihi
 
Aku bermohon ampunan pada Allah yang Maha Agung, tiada Illah yang  berhak disembah melainkan DIA, Yang Hidup Kekal dan Terus Menerus Mengurus MakhlukNYA. Aku bertaubat kepadaNYA
 
sebanyak 3 kali
 
Maka akan diampuni dosanya , meskipun dosanya sebanyak buih di lautan, sebanyak daun di pepohonan, sebanyak pasir yang bertumpuk-tumpuk dan sejumlah hari-hari dimuka bumi.
(dari At Thirmidzi, diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam tarikh dengan lafalz yang berlainan)
 
Masha Allah betapa Maha Pemurahnya Alah, betapa mudah DIA mengampuni, asalkan seorang hamba benar-benar menyesali perbuatannya dan mengikutinya dengan perbuatan baik sebagai penghapus dosa-dosanya.

Alangkah bahagia kita menyambut Tahun Baru Hijriah dengan semangat dan harapan baru, karena memahami bahwa Allah selalu memaafkan kesalahan kita. Tidak ada alasan untuk berputus asa dari rahmatNYA. Mari isi lembaran baru dengan senantiasa memohon bimbinganNYA.

SELAMAT TAHUN BARU HIJRIAH 1435 H
 
Kull  Amm Wa Antum Bi Khair
 
 


 






 
 
 


  





Jumat, 10 Mei 2013

Andai Waktu Bisa Kuulang

Manusia adalah makhluk yang lemah. Meski Allah Subhanahu Wa Taala memberikan begitu banyak potensi, namun tak sedikit yang gagal memanfaatkan potensi-potensi itu.

Kesehatan, Kekayaan, Masa Muda, Kesempatan dan Hidup itu sendiri merupakan nikmat yang banyak tersia-sia karena ketidak mampuan mengoptimalkan ke lima hal tersebut sebaik-baiknya.

Alangkah ringannya kaki ini melangkah pada suatu tempat dan hal yang sia-sia, namun alangkah beratnya bila harus melangkah menghadiri majlis-majlis ilmu dan ibadah.
Alangkah mudahnya kita mengeluarkan uang untuk membeli kesenangan dan kemewahan dunia, namun alangkah kikir hati ini menyisihkan sebagian kecil untuk perjuangan di jalan Allah.
Betapa banyak energi dan waktu dan kesempatan kita korbankan untuk meraih popularitas, ketenaran, uang dan kesenangan dunia, namun alangkah terburu-buru atau bahkan lalai sama sekali kita menyempatkan diri untuk menuntut ilmu dan beribadah dengan khusyu' menghadap Sang Khaliq.

Betapa kita selalu berpikir bahwa masih ada hari esok untuk memperbaiki diri dan kualitas ibadah kita, namun kita selalu bergegas untuk menjemput keakayaan dan kesuksesan dunia.
Alangkah cinta kita pada dunia yang fana ini namun begitu lalai kita menmpersiapkan kematian yang merupakan pintu gerbang pada kehidupan abadi.

Kita melupakan sabda Nabi Salallahu Alaihi wa Salam yang berbunyi:
"Jagalah lima perkara sebelum datangnya lima perkara : hidupmu sebelum matimu, saat sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sempitmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan kekayaanmu sebelum datang kemiskinanmu"
(Hadist riwayat Al Hakim dan Al Baihaqi)

Betapa jelas nasehat Rasulullah untuk kita, namun seringkali hawa nafsu mengalahkan semua logika dan melumpuhkan hasrat untuk mengatur hidup sebaik mungkin. Padahal jika kita berkaca pada sebuah firman Allah Subhanahu Wa Taala tentang keadaan orang-orang yang merugi di hari kiamat nanti, tentu kita akan berusaha sekuat tenaga menjadikan diri kita orang yang pandai memanfaatkan waktu dan kesempatan selagi masih hidup di dunia.

"Wahai Tuhanku, kembalikan aku ke dunia, agar aku bisa berbuat amal shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan" (Quran, Surah Al Mu'minuun 99-100)

Alangkah meruginya kita bila selama di dunia kita tak mampu memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin sehingga kelak di akhirat hanya merasakan penyesalan dan keinginan menebus kehidupan dunia yang tak mungkin kembali.


"Dan jika sekiranya setiap diri yang dzalim itu memiliki segala apa yang ada di bumi, tentu dia akan menebus dirinya dengan semua itu, dan mereka membuktikan penyesalannya ketika mereka menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan diantara mereka mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya." (Quran, surah Yunus: 54)




"Ya Rabb, akulah orang paling merugi di dunia ini, betapa banyak Engkau memberi peringatan, namun betapa sedikit aku mengingat. Betapa banyak Engkau memberi kesempatan, namun betapa sedikit aku mampu memanfaatkannya sebaik-baiknya. Ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah rahmat dan petunjuk padaku. Dan janganlah Engkau biarkan aku menjadi orang yang merugi"

Kamis, 09 Mei 2013

Satu Dirham Diganti 120.000 Dirham


Dari Fudhail bin ‘Iyadh bercerita, 
“Ada seorang laki-laki yang keluar membawa benang tenun, lalu ia menjualnya dengan harga satu dirham. Semula uang itu hendak digunakan untuk membeli tepung. Namun saat perjalanan pulang, ia melewati dua orang laki-laki yang saling menjambak rambut satu sama lain. Ia bertanya, 
“Ada apa ini?” 
orang-orang memberitahunya bahwa keduanya bertengkar memperebutkan uang satu dirham. Maka, ia berikan uangnya yang hanya satu dirham untuk mendamaikan keduanya, dan ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Ia lalu mendatangi isterinya seraya mengabarkan apa yang telah terjadi. Sang isteri lalu mengumpulkan beberapa perkakas rumah tangga. Laki-laki itu pun berangkat kembali untuk menjualnya, tetapi barang-barang itu tidak laku. Di jalan, ia berpapasan dengan laki-laki yang membawa ikan yang hampir busuk. Ia pun berkata, 
“Engkau membawa sesuatu yang tidak laku, demikian pula dengan yang saya bawa. Apakah anda mau menukarnya dengan barangku?” ia pun mengiakan. 

Ikan itu pun dibawanya pulang. Kepada isterinya ia berkata, 
“Isteriku, segeralah memasak ikan ini, kita hampir tak berdaya karena lapar!’ maka sang isteri segera mengurus ikan itu. Tiba-tiba ada benda bulat ditemukan dari perut ikan tersebut.

Sang isteri keheranan dan berkata, 
“suamiku, dari perut ikan ini ada benda bulat yang lebih kecil dari telur ayam, dan hampir sebesar telur burung dara.” 
Suaminya berkata, 
“perlihatkan kepadaku!” 
maka ia melihat sesuatu yang tak pernah dilihatnya sepanjang hidupnya. Pikirannya melayang, hatinya berdebar. Ia lalu berkata kepada isterinya, 
“jangan-jangan ini mutiara!” sang isteri menyahut, 
“kamu tahu, berapa harga mutiara sebesar ini?” 
suaminya menjawab, ‘tidak, tetapi aku mengetahui siapa orang yang pintar dalam hal ini.”

Begitulah, sang suami membawa mutiara tersebut ke tempat para penjual mutiara. Ia mengahampiri kawannya yang ahli di bidang mutiara. Ia mengucapkan salam kepadanya, sang kawanpun menjawab salamnya. Sambil menunjukkan barang yang ditemukan istrinya, ia bertanya, 
“tahukah anda, berapa kisaran harga benda ini?” 
cukup lama kawan memerhatikan barang itu, baru kemudian menjawab, 
“di sini saya menghargainya 40.000 dirham. Jika anda mau, uang itu akan kubayar kontan sekarang juga kepadamu. Tapi jika anda menginginkan harga yang lebih tinggi, cobalah datang kepada si fulan, dia akan memberimu harga lebih tinggi dariku.”




Maka ia pun pergi kepada orang yang ditunjukkan temannya. Orang itu memperhatikan barang tersebut dan mengakui keelokannya. Lalu berkata, 
“Aku berani membayar barang ini 80.000 dirham. Jika anda menginginkan harga lebih tinggi, pergilah kepada si fulan, siapa tahu dia bisa memberi harga lebih tinggi dariku.”

Segera ia bergegas menuju kepadanya. Orang itu berkata, 
“Aku berani membeli dengan harga 120.000, dan saya kira tidak ada orang yang berani menambah sedikitpun dari harga itu!” ia pun menjual kepadanya. 

Maka pada hari itu, ia membawa dua belas kantung uang. Pada masing-masingnya terdapat 10.000 dirham, sungguh ganti yang berlipat ganda dari apa yang ia sedekahkan.


(Al-Faraj ba’dasy syiddah wadz dziiqah, Ibrahim bin Abdillah al-Haazimi)



Subhanallah, memang benar janji Alloh Ta'ala bahwa Alloh Tidak akan menyia-nyaiakan kebaikan. Dan terkadang kebaikan itu langsung diganjar dengan kebaikan lagi sebagai bentuk kebahagiaan yang disegerakan. 

Benarlah sabda Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam
“Barang siapa menolong saudaranyayang membutuhkan maka Allah ta’ala akan menolongnya.” (HR. Muslim)

Semoga kita semua dapat mengambil hikmah berharga dari kisah di atas, aamiin 
  

Minggu, 14 April 2013

Something Inside of You

Manusia adalah ciptaan Allah  SWT yang paling sempurna. Dibandingkan  makhluk ciptaan Allah SWT yang lain seperti binatang, tumbuhan, alam semesta, bahkan jin dan malaikat.
Binatang dan tumbuhan tidak dikaruniai akal pikiran, sehingga jelaslah mereka tidak bisa berdaya upaya, berkreasi, ataupun memutuskan suatu perkara berdasar pertimbangan akal sehat.  Apa yang mereka ikuti hanyalah naluri hewani untuk hidup, berbiak, lalu mati. Selesai.

Jin dan malaikat memiliki keutamaan masing-masing. Jin diberikan keunikan khusus yang tidak bisa dilakukan manusia. yaitu mereka mampu mengerjakan hal-hal ajaib (dianugerahkan akal pikiran), namun sifatnya cenderung pada kejahatan dan mengumbar hawa nafsu. Sebaliknya malaikat memiliki keunikan lain, yakni  diberikan akal pikiran, tetapi mereka di anugerahi fitrah untuk selalu taat pada Allah karena bagi mereka ditiadakan hawa nafsu.

Pada diri manusia terdapat keunikan yang lengkap. Manusia dianugerahi akal pikiran, hawa nafsu dan fitrah kebaikan. Ketiganya berkumpul membentuk kesempurnaan. Maka apakah manusia akan menjadi cenderung pada kejahatan dan hawa nafsu seperti para jin?  Ataukah manusia akan mengikuti ketaatan para malaikat terhadap perintah dan larangan Allah? Dan bagaimana manusia menggunakan akal pikirannya?
Itulah yang terjadi. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah yang lain.

Dengan fitrah suci dan hawa nafsunya, manusia harus terus berperang setiap waktu. Manakah yang muncul dalam diri manusia sebagai pemenang? Nafsu atau fitrah? Jawabannya memunculkan apa yang kita sebut sebagai sifat seseorang tersebut. Jahat atau baik.

Sebaliknya, akal, seakan tidak terpengaruh oleh kedua anugerah yang lain. Akal mampu melesat menggapai pencapaian tertinggi (yang mampu dicapai manusia) tak peduli dia jahat atau baik. Setiap manusia yang menggunakan akalnya dengan baik dan terencana maka dia mampu melahirkan karya-karya spektakuler.

Lihatlah betapa banyak orang jahat yang mampu menemukan teknologi di berbagai bidang dan menjadikannya sebagai nilai tambah yang menguntungkan dirinya. Demikian juga bagi orang baik, peluang yang sama akan didapatkannya bila dia mampu menggunakan akal sebaik-baiknya.

Berhentikah sampai di sini? Ternyata tidak! Sumber yang baik tentu saja mengeluarkan hasil yang baik, dan sebaliknya.
Bagi orang-orang jahat, maka setiap penemuan dan inovasi selalu bermuara pada kepentingan diri mereka pribadi, dan cenderung mengabaikan kepentingan orang lain.

Lihat saja, berapa banyak negara adidaya yang menemukan berbagai  persenjataan perang canggih. Bukan untuk melindungi orang-orang lemah. Sebaliknya semua penemuannya hanya berorientasi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Dengan berpura-pura membantu di daerah konflik, mereka sebenarnya sedang mencari celah untuk mendapatkan keuntungan lebih besar , yakni kesempatan mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia suatu negara.

Sebaliknya di tangan orang-orang mulia, akal menjadi alat untuk menemukan berbagai hal yang berguna bagi kelangsungan hidup umat manusia.Di tangan orang-orang yang beriman, akal menghasilkan suatu penemuan yang bertujuan untuk memberi sebanyak-banyak manfaat bagi manusia, sebagai jalan bagi mereka (orang-orang beriman) untuk menyempurnakan ibadah mereka kepada Rabbnya.

Tahukah anda bahwa para ilmuwan seperti Ibnu Al farabi, Al Khawarizmi, Ibnu Khaldun, Ibnu Sinna dan masih banyak lagi adalah para ilmuwan peletak dasar semua ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia modern saat ini? Kalaulah bukan karena keinginan mereka untuk mengagungkan nama Allah di muka bumi, dan kalaulah bukan karena keinginan mensejahterakan umat manusia, maka tidak akan pernah ada cahaya ilmu pengetahuan di atas bumi ini. Pada masa keemasan Islam di bumi Andalusia,
para penjelalah, ahli geografi, ahli astronomi, ahli kedokteran, ahli mesin, ahli pertanian, ahli ekonom, ahli kelautan, ilmuwan, penemu, arsitek, seniman dan bahkan ahli peperangan, semua berlomba menemukan teknik dan strategi terbaik untuk memberi sumbangsih bagi umat manusia.

Kemuliaan manusia ditentukan bukan semata dari hal-hal fisik. Tak peduli betapa cantik, kaya, bangsawan maupun dari ras mana kamu berasal. Jika kamu tidak mampu memberikan manfaat dan terlebih hanya menimbulkan mudharat bagi manusia lain, maka apalah gunanya?

Sejarah mencatat Marie Antoinette seorang Ratu perancis yang tewas di tebas goulotine karena kemarahana rakyatnya akibat gaya hidupnya yang super hedonis di tengah penderitaan berkepanjangan rakyatnya. Hal yang lumrah terjadi pada Raja-raja dan Ratu-ratu kerajaan Eropa. Lihat saja peninggalan mereka berupa istana-istana megah yang masih abadi sampai sekarang. Maukah kita melihat bahwa semua kemewahan itu dibangun diatas penderitaan rakyat? Hal yang sangat bertolak belakang dengan kehidupan para Raja dan Sultan yang memilih hidup sederhana asalkan rakyatnya sejahtera. Terlebih contoh paling mulia adalah kehidupan  Rasulullah SAW sendiri beserta para sahabat dan keluarganya yang mulia.

"...Ketahuilah bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, bila ia baik, maka baik pula anggota tubuh yang lainnya. Dan bila ia buruk, maka buruk pulalah yang lainnya. Ketahuilah ia adalah hati." (Bukhari dan Muslim)

Kemuliaan tidak terletak pada banyaknya harta dan kemewahan yang kau sandang. kemuliaan terletak pada sesuatu dalam dirimu. Dalam imanmu, pengetahuanmu, kebaikan budimu, kedermawananmu, kesetiaanmu, empatimu, dan manfaatmu bagi sekelilingmu.



Wanita, Di matamu Kulihat Surga

Pernakah anda mendengar sebuah hadist yang mengatakan bahwa penduduk neraka terbanyak adalah wanita? Pernakah anda mendengar bahwa banyak wanita yang memiliki  sejumlah  pahala tetapi semua pahalanya itu terhapus karena dia tidak mampu berterima kasih dan menghargai pemberian  suaminya? Pernahkah anda mendengar bahwa wanita yang berlenggak-lenggok di depan umum dan memakai parfum yang baunya tercium sepanjang jalan maka dia telah menggoda laki-laki dan disamakan dengan tunasusila?

Dalam sebuah kisah yang diriwayatkan Ibnu Abbas RadhiAllahu Anhuma, ketika Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam dan para sahabatnya melakukan shalat gerhana, Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam melihat surga dan neraka. Beliaupun bersabda:
"....dan aku melihat neraka, maka tak pernah kusaksikan pemandangan seperti itu sebelumnya. Kebanyakan penduduk neraka adalah kaum wanita."
"Mengapa demikian Ya Rasulullah?" para sahabat RadhiAllahu Anhum bertanya.
"Karena kekufuran mereka"
"Apakah mereka kufur kepada Allah?"
"Mereka kufur terhadap suami-suami mereka. Kalaulah engkau berbuat baik kepada mereka dalam waktu yang panjang, kemudian mereka melihat padamu sesuatu yang tidak mereka sukai, niscaya mereka berkata
"Aku tidak pernah sedikitpun melihat kebaikan pada dirimu."(Bukhari)

Sebuah hadist riwayat Abu Huraira, Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam menjelaskan:
"Para wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang. Melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan pada Allah Subhanahu Wa Taala dan suaminya. Kepala mereka seperti punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak boleh mencium baunya. Padahal harum surga dapat tercium dalam jarak perjalanan sekian-sekian (Hadist riwayat Muslim dan Ahmad)


Rasulullah Sallahu Alaihi Wa salam suatu ketika seusai memberikan khutbah di hari raya, beliau mendatangi para wanita dan memperingatkan mereka.
"Bersadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakar jahannam!" Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya. Iapun bertanya
"Mengapa demikian, Ya Rasulullah?"
"Karena kalian banyak mengeluh dan kufur terhadap suami." jawab Rasulullah.
(Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)


Sebagai wanita tentu saja keterangan-keterangan hadist di atas sangat memukul harga diri kita dan menimbulkan sebersit rasa putus asa di samping kengerian akan adanya hari yang tak dapat dielakkan tersebut.
Namun apakah demikian adanya?  Apakah jumlah wanita yang masuk surga sedikit saja? Begitu susahkah syarat masuk surga bagi wanita?

Firman Allah SWT dalam Al Quran, menyebutkan :

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya. Laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah. Allah telah menyediakan bagi mereka pahala dan ampunan yang besar [Al Ahzab (33): 35].


Dalam surah lain disebutkan:

Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, dan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan bagi mereka dengan pahala yang lebih baik  dari apa yang mereka kerjakan
[ An Nahl (16):97].

...bagi laki-laki ada(pahala dari) bagian yang mereka usahakan, dan bagi perempuan ada bagian yang mereka usahakan... [An Nisa (4): 32]

Barangsiapa berbuat kebaikan, meski hanya seberat zarrah, niscaya dia akan melihat  balasannya.
 [Al zalzalah (99):7]

Ayat-ayat tersebut di atas menerangkan bahwa Allah tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan yang beriman. Asalkan mereka berbuat amal shalih, maka akan mendapatkan balasan yang sama, tanpa membedakan jenis kelamin.

Di dalam sebuah hadist di sebutkan, Ummu Salamah RA pernah bertanya
"Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia atau bidadari surga?"
 Rasulullah SAW menjawab, "Wanita dunia lebih utama dari bidadari surga, karena kelebihan mereka yang terlihat dan yang tak terlihat."
"Mengapa?" tanya Ummu Salamah RA.
"Karena mereka shalat mereka, puasa mereka dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka. Tubuh mereka sehalus sutera, kulit mereka putih bersinar. Pakaian mereka berwarna hijau, perhiasan mereka kekuningan dan sanggul mereka berhiaskan mutiara dan sisir mereka terbuat dari emas."  Mereka berkata "Kami hidup abadi dan tidak mati, lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya"
(Hadist riwayat At Tabhrani)

Dalam riwayat lain disebutkan :
Seorang wanita apabila dia shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka dikatakan padanya "Masuklah ke surga dari pintu mana saja engkau mau" (Bukhari-Muslim)


"Seorang wanita yang beriman, maka kelak di surga, derajatnya tujuh puluh kali lipat lebih tinggi daripada gadis-gadis surga" (tafsir As Sharbini, vol 4 hal 181)

Sebuah hadist meriwayatkan, apabila seorang bidadari surga meludah ke lautan, maka air laut akan berubah menjadi manis. Maka bisakah kita bayangkan bagaimana dengan wanita dunia yang beriman? Kelak Allah akan menjadikan mereka sebagai ratu para bidadari.

Abu Said Radiallau Anhu mengatakan, Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam bersabda "Para penghuni surga di tingkat paling rendah, kelak akan mendapatkan delapan puluh ribu pelayan, tujuh puluh dua pasangan, dan dibangunkan bagi mereka sebuah tenda yang terbuat dari mutiara, kristal dan ruby. Luasnya seluas jarak An Janabiyya dan Sana'a." (Hadist riwayat At Thirmidi, dengan sanad hasan gharib).

Dari Abu Hurayra, RA. Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam bersabda "Barangsiapa masuk surga, maka dia akan mendapati kenyamanan dan tiada kepayahan. Pakainannya tidak tipis, dan dia tidak akan pernah menua. Segala yang ada di surga itu tidak pernah ada dalam pandangan mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tak pernah terbayangkan oleh pikiran manusia" (Ibnu Al Mubarak, hadist nomor 512, Al Bayhaqi. dalam kita Mengingat Mati di terjemahkan oleh Abdul Hakim Murad 241)

Wahai Wanita, dalam ketaatanmu pada Tuhanmu, dalam kepatuhanmu kepada suamimu, dalam keikhlasanmu mendidik dan merawat anak-anakmu, dalam semua pengorbananmu aku melihat pintu surga terbuka lebar bagimu. Dimatamu kulihat kilauan surga. Tiada kesedihan, tiada kepayahan hanya bahagia yang abadi.





























Sabtu, 06 April 2013

Harta Di Balik Lumpur


Masa anak-anak adalah masa paling cerah ceria. Saat di mana anak bermain dan belajar banyak hal. Pada masa anak-anak inilah dasar kepribadian anak terbentuk.

Kehidupan modern yang serba sibuk, kondisi kota yang penuh sesak serta berbagai permainan instan, menjauhkan anak-anak dari nilai luhur kehidupan yang dulunya justeru mudah tertaman di benak generasi tua melalui permainan yang bersinggungan dengan alam.

Bermain bersama alam berarti aktivitas fisik yang melelahkan, berkotor-kotor, penuh noda dan keringat. Tetapi dari sinilah justeru anak-anak akan memperoleh kepuasan batin serta pelajaran berharga yang tak bisa digantikan oleh berbagai permainan modern seperti play station, computer games, bahkan permainan mahal semacam kids zone yang marak di mal-mal sekalipun.

Beruntung masih banyak  orang tua yang menyadari kelemahan permainan serba instan ini, dan berusaha mengenalkan pada anak-anaknya betapa menyenangkan bermain di alam bebas. Kotor yang mereka dapatkan terbayar dengan kepuasan batin dan hikmah  yang bisa mengukir jiwa mereka, agar kaki tetap berpijak ke bumi, meski tangan berjuang menggapai langit.

Kisah tentang Puspa, seorang anak perempuan yang selalu merindukan alam pedesaan yang luas dan asri. Bagaimana Puspa berhasil mengajak temannya, Donny yang hanya tahu asyiknya main play station, dan sepupunya Lola yang hanya tahu asyiknya internet. Beruntung kakek Puspa adalah orang yang kreatif dan memiliki keprihatinan yang sama dengan orang tua Puspa. Kakek Puspa inilah yang merancang permainan kreatif 'Temukan Sandal Jepit Kakek di dalam Lumpur'. Permainan asyik dan seru yang memaksa anak-anak masuk ke dalam kubangan kerbau dan akhirnya mereka menemukan kaleng-kaleng biskuit berisi pesan-pesan bijak. Dari pesan-pesan bijak itulah anak-anak memetik hikmah kesederhanaan hidup yang penuh arti. MashaAllah!  Karya N Puspa Surasmiharsih D ini berjudul 'Harta  Di balik Lumpur'.

'This is it!, Kue Lumpur a-la chef Annisa Quinn,haha!', adalah judul asli sebuah kisah  tentang Nisa si koki cilik yang ceria dan kreatif. Nisa seorang anak perempuan berumur sekitar delapan tahunan (kelas dua Sekolah Dasar), adalah tipikal anak-anak perempuan jaman sekarang yang aktif, sedikit cerewet dan tidak bisa diam. Kreativitas Nisa yang tinggi membuatnya menjadi  trend setter bagi teman-teman sepermainannya.

Bermain tali, petak umpet bahkan berloncatan di dalam lumpur menjadi perekat keseharian Nisa dengan teman-teman. Tak puas hanya bermain dengan teman-temannya, ibunya di rumah pun dijadikan obyek kretivitas oleh Nisa. Main salon-salonan, model-modelan, berkemah dan masak-masakan adalah permainan favorit Nisa bersama sang ibu.

Dari sekadar bermain, akhirnya Nisa merengek pada ibunya agar diajarkan memasak sungguhan. Di sinilah tampak peran ibu Nisa yang mampu membimbing anaknya. Dengan penuh kesabaran ibu Nisa mengajarkan bagaimana membuat kue-kue sederhana, hingga Nisa ketagihan untuk belajar memasak berbagai kue.

Hobi positif itupun berbuah manis. Para tetangga yang mencicipi kue-kue Nisa akhirnya memesan pada Nisa. Si kecil Nisa  sigap menyanggupi pesanan para tetangga. Bayangkan anak kelas dua Sekolah Dasar sudah belajar bekerja dan berbisnis. Sebuah pembelajaran positif yang pasti bisa menjadi bekal kemandirian Nisa bila ia dewasa kelak. Belum lagi persoalan khas anak-anak yang umumnya susah makan, terpecahkan karena semangat memasak sendiri membuat Nisa juga jadi bersemangat makan.

Sungguh cara yang cerdas dan menyenangkan bagi anak-anak seusia Nisa, bermain sekaligus belajar. Tanpa takut berkotor-kotor dengan noda tepung dan cokelat di bajunya. Kan ada Rinso yang akan mencuci semua noda. Bukankah 'Berani Kotor Itu Baik?'

Kisah-kisah menginspirasi ini ada di buku  Cerita Di Balik Noda  dari ajang lomba menulis kisah-kisah di balik noda yang diadakan Rinso Indonesia. Cerita seru, penuh haru dan banyak hikmah ini ditulis kembali oleh Fira Basuki salah satu novelis keren Indonesia.

Masih banyak kisah-kisah menarik lain  di dalam buku yang memuat 42 kisah inspiratif ibu-anak ini. Misalnya kisah Acon anak pinggiran Jakarta yang kesehariannya nampak bandel karena Emaknya ngga punya waktu mendidik dia. Hidup sebagai orang tua tunggal yang hanya buruh miskin membuat Emak Acon terpaksa pasrah anaknya 'diasuh' para preman. Nyatanya suatu hari Acon menghilang dari rumah dan baru kembali saat gelap ditengah hujan dan petir, dengan baju penuh lumpur, sebagai usaha Acon mencoba mencari uang tambahan untuk meringankan beban Emaknya. Kemuliaan bisa hadir dari hati seorang yang dianggap bandel sekalipun.

Atau kisah Adi yang masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Meski miskin, pantang bagi Adi untuk meminta-minta. Maka saat beras yang dibawanya dari pasar terjatuh di jalan becek, Adi menolak uang pemberian Radya sahabatnya. Lebih baik bagi Adi bekerja mengumpulan sedikit uang untuk membeli makanan, daripada mengharap belas kasihan orang lain. Pada akhirnya Adi justeru mengajarkan Radya, sahabatnya, untuk bekerja apa saja asal halal demi memperoleh bahan makanan. Kisah berjudul 'Demi Sekantong Beras ' salah satu kisah inspiratif diantara kisah-kisah menarik lainnya.

Di sini, kita juga bisa belajar arti ikhlas yang sebenarnya dari cerita berjudul 'Imlek Untuk Lela'. Sebuah cerita tentang seorang anak perempuan bernama Gwen yang berteman dengan Lela, anak asisten rumah tangga di keluarga Gwen. Bagaimana Gwen yang ingin memberikan sepeda yang sama dengan miliknya kepada Lela. Bagaimana Gwen berusaha mewujudkan keinginannya itu meski harus menggunakan uang angpao miliknya sendiri. Dan yang lebih mengesankan, Gwen mampu menolak keinginan mamanya untuk menukar sepeda baru yang akan diberikan pada Lela, dengan sepeda miliknya yang sudah terpakai. Betapa banyak orang tua seperti kita yang memiliki pola pikir yang sama dengan mama Gwen. Maka dari kemurnian hati anak-anaklah kita banyak belajar.

Uah! pokoknya hampir semua kisah yang ditulis dibuku 'Cerita Di Balik Noda' ini patut mendapat acungan jempol. Kalau mau lebih jelas baca aja bukunya.





Review Buku: Cerita Di Balik Noda, 42 Kisah inspirasi jiwa

Penulis :                     Fira  Basuki
Editor  :                     Chandra Gautama
Perancang Sampul:      LOWE Indonesia
Penata Letak:              Dadang Kusmana
Penerbit:                     Kepustakaan Populer Gramedia 2013 
Cetakan Pertama:        Januari, 2013       

Saya jamin anda semua akan tertawa, terharu biru dan terinspirasi  setelah membaca buku di atas. Selamat membaca! Jangan lupa ikuti lomba rewiew-nya bersama para Blogger hebat di sini.