Sabtu, 22 Maret 2014

Wanita Itu

Suatu pagi aku melihatnya melintas jalan, saat kujalankan perlahan  mobil kesayanganku . Entah mengapa aku merasa mengenal wajahnya. Di mana? dimana pertama bertemu?

Lalu kuingat saat-saat sulit itu, ketika aku tak mampu membeli laptop dan memasang internet di rumahku. Aku sering pergi ke sebuah tempat untuk browsing maupun mengerjakan beberapa tugas yang memerlukan komputer, printer maupun jaringan internet. Warnet!

Itu sudah lama sekali, mungkin  lebih dari tujuh tahun yang lalu, ah betapa cepatnya waktu berlalu.

Entah mengapa kemudian aku jadi sering bertemu wanita itu, dia sering melintas di jalanan sekitar kompleks perumahanku. Di depan toko roti, di depan kios digital printing, di dekat tukang bakso, yang paling sering, kutemui dia di dalam supermarket besar tempat aku biasa berbelanja.

photo credit goes to freedigitalphotos.net
Penampilannya berubah-ubah dan sering membuatku terkejut. Pertama kali kulihat dia setelah bertahun tak bersua, dia berjilbab. Entah mengapa aku tersenyum saat mengenalinya. Esoknya dia memakai hijab yang lebih lebar menutupi seluruh tubuhnya, sampai aku terkejut dengan gaya berhijabnya. Entah mengapa lain waktu kulihat dia tak berhijab
aku jadi bertanya-tanya.

Karena seringnya bertemu di supermarket, aku jadi mulai memperhatikan dia, entah mengapa aku jadi memikirkan 'sesuatu'. Sesuatu yang entah mengapa setelah aku analisa dan perhatikan sepertinya mendekati kebenaran.

Dia begitu sering berada di supermarket, tapi yang dilakukannya ternyata adalah: pergi dari satu rak ke rak yang lain, terutama di area basah tempat buah, sayur dan frozen foods berada. Menata setiap item yang berserakan , dia menata ulang sehingga rapi kembali. Berpindah dari satu rak ke rak lain, terus berputar ke seluruh ruangan melakukan hal yang sama. Setiap kali tangannya basah karena bungkus barang-barang yang ditatanya itu telah mengembun di rak-rak freezer, dia mengusapkan kedua tangannya ke sisi kanan-kiri bajunya.

Entah mengapa ada pedih di dadaku. akirnya aku tahu apa yang dilakukannya di supermarket setiap hari. Bukan, bukan berbelanja seperti ibu-ibu yang lain yang banyak uang dan mengambil ini-itu seolah tanpa menghitung berapa jumlah uang yang nanti akan dibayarkan di kasir.

Aku bertanya pada salah satu pegawai berseragam yang ada di Supermarket itu. "Mas apakah Mbak itu salah satu pegawai di sini?" tanyaku. "Bukan Bu" jawabnya.


photo credit goes to freedigitalphotos.net
Ada yang ingin kulakuakan, apakah itu tidak akan menyinggung harga dirinya? Ah kuperhatikan lagi dia dan entah apa yang menguatkan langkahku, kuhampiri dia.
"Mbak, mau ngga saya belikan buah?" tawarku padanya yang sedang sibuk menata ulang isi freezer yang penuh bungkusan  french fries.
"O..oo.. buah, untuk apa Bu?" tanyanya terkejut, wajahnya terlihat sedikit gugup.
"Ya buat Mbak, biar Mbak sehat" tawarku, tersenyum.
"O..engga usah.." tolaknya "Sayaaa.. sudah punya buah, ada pisang... di rumah" Aku menangkap kekosongan di matanya. Hatiku trenyuh.
"Baiklah" dengan berat hati, aku kemudian meninggalkannya.

Sepanjang jalan pulang, airmataku berderai. Ya Allah berapa banyak wanita-wanita yang berada di posisi dia? Sepertinya dia tak punya siapa-siapa, karena aku selalu melihatnya sendirian menyusuri jalanan. Mungkin dia sedang bosan di rumah, Mungkin dia tak punya pekerjaan, tak punya uang, dan tak punya orang yang menyayanginya.

Setiap hari dia berjalan di jalanan untuk membuang bosan. Berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Hampir setiap hari dia pergi ke supermarket, bukan untuk berbelanja. Tapi hanya untuk menata barang-barang dari satu rak ke rak yang lain. Mungkin dia ingin terlihat seperti ibu-ibu yang lain. Yang berbelanja hampir setiap waktu. Memegang barang-barang kebutuhan sehari-hari yang mungkin hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas.
Mungkin dia sedang menghibur diri, berpura-pura punya cukup uang untuk berbelanja di supermarket mewah. Mungkin dia sedang sangat suntuk di rumah, dan butuh pelampiasan murah meriah dengan jalan-jalan dan pura-pura belanja. Seribu 'mungkin' berkelana di kepalaku. Tapi semuanya membawaku kepada pengertian yang lebih dalam

"Ya Allah, ajarkan aku untuk selalu bersyukur. alangkah banyak nikmat yang Engkau limpahkan padaku, yang aku anggap 'sudah biasa'  sehingga aku lupa mensyukurinya".

Terlalu banyak rencana yang ada di kepala, menunggu di eksekusi, yang membuatku fokus pada pencarian dan pencapaian, hingga aku lupa memikirkan apa saja yang sudah kupunya dan orang lain tidak punya, sama sekali.

Aku berharap  dengan apa yang kumiliki saat ini, aku mampu memberi sesuatu pada orang lain. Sesuatu yang membahagiakan dan meringankan beban mereka yang kesulitan.

Alangkah beruntungnya kita yang masih punya keluarga, punya rumah, kendaraan, dan makanan hangat di meja. Alangkah patut kita bersyukur atas setiap apa yang kita punya. Terima kasih Allah.

Rabu, 12 Februari 2014

Jalan-jalan Ke Eco Green Park, Batu-Malang

Indonesia sesungguhnya adalah surga pariwisata. Gugusan pulau dikelilingi lautan merupakan keindahan luar biasa yang memiliki magnet bagi para pencari kesenangan.

Setiap pulau di Indonesia memiliki pantai-pantai indah yang menyimpan keindahan tersendiri lengkap dengan segala pernak-perniknya.

Namun, rupanya kehidupan modern sudah mengambil alih kesenangan kita, sehingga kita lebih memilih menikmati keindahan artifiasial meskipun untuk memasukinya kita harus membayar mahal dan hana disuguhi permainan-permainan pemacu adrenalin yang sama di setiap tempat hiburan.

Namun paling tidak ada satu tempat tujuan wisata yang mencoba untuk tampil "beda". Dialah Jatim Park III yang juga melabeli dirinya dengan Eco Green Park.

Meski bagi saya tetap ngga beda jauh dengan tempat hiburan lain, namun setidaknya pengembangnya sudah mencoba menyajikan unsur edutainment di dalamnya.

Dimulai dari pintu masuk anda akan disuguhi dengan taman air, lalu replika gunung meletus dan banjir yang menggambarkan dampak buruk kerusakan lingkungan. Terus ada  barang-barang bekas yang dipakai untuk membuat patung instalasi (ceritanya re-use yaa).



kemudian yang cukup menyenangkan ketika anda memasuki museum serangga. Di sana anda dimanjakan dengan aneka jenis  serangga aneh-aneh, mulai dari aneka jenis kumbang, kupu, beserta bagan siklus daur hidupnya, hingga anda bisa saksikan etalase penuh serangga semacam batang kayu, yang ternyata itu adalah belalang. Wow luar biasa.

Kemudian Anda bisa berkeliling dan bertemu aneka satwa dan burung-burung indah. Semuanya berpasangan.
Beraneka tanaman langka seperti pohon tiin (fig) dan pohon zaitun (ara).


                          

                          

Anda juga bisa beredam kaki yang lelah di kolam ikan yang dengan suka rela melakukan gigitan refleksi di kaki anda sambil menonton pertunjukan burung  jalak putih jinak yang bisa di suruh-suruh terbang dan kembali.




Lumayanlah, hanya saja, bagi saya, saya tetap merindukan taman hiburan yang lebih banyak menyajikan unsur alam dan petualangan seru seperti arung jeram. Melihat-lihat hutan, bertanam dan lain sebagainya. Agar lebih terasa kalau kita tinggal di negeri yang berlimpah ragam alam.








Definisi Bahagiaku

Sebagai manusia, sangat wajar kita memiliki definisi bahagia yang sangat beragam. Umumnya manusia merasa bahagia apabila memiliki banyak uang. Ada yang merasa bahagia kalau dirinya sudah eksis dan terkenal sebagai publik figur.

Ada pula yang "merasa" pasti bahagia bila sudah keliling dunia (ehem!! ngaku deh), ada pula yang merasa bisa berbahagia bila sudah memiliki belahan jiwa yang mencintai dan dicintai.

gambar dari Google


Wajar dan syah-syah saja mendefinisikan kebahagiaan menurut impian masing-masing. Tapi..., benarkah bila manusia sudah meraih semua yang diimpikan itu, maka dia  pasti bahagia?

Emm... not sure! Dari pengalaman saya sihh... ngga mesti yaaa. Sebagai manusia kita ngga akan pernah merasa puas meskipun sudah memperoleh apapun yang sudah kita impikan. Ibaratnya nih ya, kalo artis ditanya reporter "Apakah Anda sudah puas dengan apa yang anda capai saat ini?". Nah pasti si artis bakal ngejawab "Ah saya belum puas, saya akan berusaha lebih baik lagi" Klise! Tapi begitulah sifat manusia yang sebenarnya. Tidak akan pernah merasa puas.

Benarlah ucapan seorang alim bahwa
"Dunia ini, semakin kita menyelaminya, semakin haus dahaga kita, dan tak akan merasa puas".
Mereka yang sudah kaya, masih ingin bertambah kaya. Mereka yang sudah cantik masih belai-belain melakukan segala macam usaha meskipun pada akhirnya berakibat fatal.

Jadi apa sesungguhnya bahagia itu? bisakah Anda mendefinisikannya?
Dari pengalaman  sekian  abad hidup di dunia (say what ??) , saya akhirnya bisa mengalami apa itu sesungguhnya kebahagiaan sejati. Mau tahu?

"Kebahagiaan sejati adalah apabila engkau sangat mencintai Allah Subhanahu Wa Taala, dan Allah membalas cintamu sedemikian rupa sehingga engkau merasakan cinta Allah begitu menyesaki dadamu, sehingga engkau ingin membaginya kepada semesta alam"



gambar dari Google

Allah Subhanahu Wataala sendiri adalah Ar Rahman dan Ar Rahim, yang Maha Pengasih dan yang Maha Penyayang. Kasih sayang Allah pada kita  melebihi kasih sayang orang tua kita, melebihi kasih sayang kekasih, anak-isteri, suami, bahkan melebihi kasih sayang kita pada diri sendiri.

Dia Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Terkadang dengan keterbatasan ilmu kita, kita menganggap Allah itu tidak cukup sayang paa kita. Ujian-ujiannya sering melumpuhkan kita.
Padahal jika kita mau menyelami apa makna dibalik ujiannya, sesungguhnya Dia sedang merencanakan sesuatu yang besar untuk kita. yang kita butuhkan hanyalah berbaik sangka, dan terus berusaha meraih cita-cita, sambil berdoa dan meyakini  pertolongannya.

"Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu (Muhammad)  mengenai aku, katakanlah, sesungguhnya  Aku dekat, aku menjawab permohonan orang yang berdoa, apabila dia memohon kepadaku. Maka hendaklah memenuhi semua perintahKu dan selalu beriman kepadaKu agar mereka selalu dalam kebenaran" (Quran surah Al Baqara: 186)







Sabtu, 18 Januari 2014

#KEB Di Mataku : Aku Jatuh Cinta

Sekian lama malang melintang di faceboook (hiii), mengikuti banyak grup-grup belajar berbagai hal, mulai belajar agama, belajar menulis, belajar bikin skenario belajar masak dan lain-lain, memang semua berkesan dan memberikan cukup banyak ilmu yang bermanfaat dengan  kelebihan masing-masing. Namun... ada yang berbeda dengan grup yang satu ini.

Pertama membaca tentang KEB dari postingan teman, tentang grup blogger yang terdiri dari Emak-emak . Saat itu KEB sedang diliput oleh sebuah tabloid wanita. Entah mengapa darah ini berdesir, mungkin itulah yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.Aiiihh.

Langsung saja saat itu aku meminta bergabung, ternyata syaratnya , blog-ku harus berusia minimal 3 bulan. Ok aku punya blog, kebetulan umurnya sudah lebih dari 3 bulan. Meskipun penampilan masih acak adut, dan postingannya hanya sebulan sekali ngga mesti hehehe.

Beruntung sekali para Makmin dan Makpon di KEB  pada baekkk buanggett. Masa aku langsung diterima bergabung sih. Mimpi ngga sih?? Hampir tak percaya. Akupun langsung sok pede ber-akrab ria di sana. Dan..., syukur tak terhingga, ternyata Emak-emak yang ada di sana ngga ada yang jaim sama sekali. Ngga ada yang sombong blass!!. Semua welcoming!

Aku yang baru bergabung pun mendapat kesempatan mengikuti  kelas editing gratis. Dari sanalah aku semakin mengenal karakter Emak-emak yang bergabung di sana. Semua ramah, periang, lucu, kritis, cerdas, kreatif , tidak sombong dan berbakti pada suami serta sayang sama keluarga dan teman-teman. hihihi.

Bisa dikatakan hampir semua Emak yang bergabung di KEB ini terdiri dari Emak-emak yang hebat-hebat.  Coba kita sebut Mak Haya Aliyah Zaki yang jago editing dan ratu lomba-lombaan, qiqiqi.
Mak Myra Julia, Mak Shinta Reis dan Mak Eka Putri yang jago dalam urusan blog. Mak Myra Sahid, Mak Sumarti Saelan,, Mak Sari Melati, Mak Vema Syafei, Mak Lusiana Trisnasari, Mak Icoel,Mak Carolina Ratri, Mak Indah Julianti Sibarani , yang rela ngurusin KEB.  Mak Dina Begum Mak Indah Nuria Savitri, Mak Hana Sugiarti, Mak Myra Anastasia, Mak Nunik Ambarsari, Mak Nurul Noe, Mak Rahma Chemist, Mak Alaika Abdullah  yang inspiratif, Wah... maaf buat yang lain yang ngga disebutkan. Saking banyaknya, dan belom sempat ngobrol semua.  Pokoknya Emak-emak semua ada di hatiku dah suerr!

Yah, KEB itu bisa dibilang Kumpulan Emak-emak Baek, atau Kumpulan Emak-emak mBoiis. KEB adalah wadah di mana emak-emak saling berbagi, saling belajar, saling menyemangati. KEB mewadahi gairah Emak-emak yang ingin tumbuh bersama dan saling melengkapi satu sama lain.

Hebatnya lagi, dalam usianya yang masih sangat muda, KEB berani membuat gebrakan dengan ajang Anugerah  Srikandi Blogger-nya. Ibarat bayi mungil yang cantik, Emak sudah menyedot perhatian banyak orang mulai yang blogger hingga yang blogger wannabe. Mulai yang Emak-emak hingga yang Bapak-bapak. Up date terakhir jumlah anggota KEB sudah mencapai 1438 orang, Huwiiiihhh..



Bersama KEB aku belajar untuk terus meng-upgrade diri, bersama KEB aku berpantang menyerah bila ada kesulitan . Dalam KEB aku menemukan kehangatan persahabatan. Dalam KEB aku menemukan ketulusan, keterbukaan, canda tawa yang membangkitkan semangatku yang hampir padam.

Happy Birthday KEB...

Tetaplah berjalan  dengan warna khasmu yang hangat, terbuka, selalu memberi tak harap kembali ( ciri khas para Ibu alias Emak-emak :P ). Bersamamu kami bahagia untuk saling berbagi.

 I Love You KEB, I Love You Emaksss  <3 <3 <3




Selasa, 05 November 2013

Memaknai Tahun Baru Dengan Apa?

Bulan telah berganti, tahun baru telah tiba. Apa yang sudah kita lakukan untuk mengisi detik hari kita di dunia?

Adalah diri ini yang selalu nyaman dengan kemalasan. Adalah hati ini yang selalu enggan memulai kebaikan. Adalah nafsu ini yang terus menuntun pada kemaksiatan. Ribuan kata meluncur dari bibir tetapi hanya sepersekian yang mampu kita wujudkan. Astaghfirullah al adzim.

Alangkah bahagianya bila kita mampu mengalahkan hawa nafsu sendiri  dan meletakkan akal dan hati di atas segalanya. Alangkah bahagianya saat kita mampu mengisi detik demi detik dengan kebaikan dan amal shalih berlandaskan ilmu dan ketakwaan semata mengharap ridla Allah Subhanahu Wa Taala.
ربنا إننا أمنا  فاغفرلنا ذنوبنا و  قنا عذاب النآر  *علي امران  ٣ : ١٦

 Ya Allah kami telah beriman, maka ampunilah kesalahan-kesalahan kami, dan jauhkan kami dari siksa neraka (Quran Surah Ali Imran 3 ayat 16)

Seringkali ini bukan tentang ketidak tahuan, tapi tentang ketidak mampuan mengalahkan ego dan nafsu sendiri. Maka kita hanya mampu meminta perlindungan dari Allah Subhanahu wa Taala agar kita dilindungi dari kejahatan nafsu pribadi.

ربنا ظلمنا أنفسنا و ان لم  تغفرلنا  وترحمنا لنكونن من الخاسرن  *أل الأرف  ٢٣

Wahai Tuhanku aku telah mendzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi (Al A'raf  7:23)
 
Beruntunglah kita punya Tuhan yang Maha pengampun dan Maha Pengasih. Selagi kita menyadari kesalahan kita dan segera memohon ampunanNYA, maka dia akan mengampuni kita.

Ada sebuah hadist yang mengatakan :

Dari Abu Bakr Radhiallahu Anhu, Rasulullah Salallahu alaihi wa Salam bersabda:
 
Tidaklah seorang hamba melakukan kesalahan, lalu dia berwudhu dan shalat dua rekaat melainkan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.
Dari Anas Radiallahu Anhu, Rasulullah Salalahu Alaihi wa Salam bersabda :

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman "Wahai Aanak Adam,sungguh selama kamu berdoa dan berharap kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan Aku tidak peduli, wahai Anak Adam, meskipun dosamu setinggi awan di langit,kemudian kau minta ampun kepadaKU, niscaya Aku ampuni dan Aku tak peduli " (HR. Tirmidzi, hadist hasan)
 
Dari  Abu Said, dia meriwayatkan, Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda:
barangsiapa sebelum beranjak ke tempat tidurnya ia berdoa:

أستغفرالله  العظيم  الذي لآ إله إلا هو الحي القيوم و اتوب إليه 
Astaghfirulah al adhim, aladzii laa ilaaha ila huwa al hayyu alqoyyum wa atuubu ilaihi
 
Aku bermohon ampunan pada Allah yang Maha Agung, tiada Illah yang  berhak disembah melainkan DIA, Yang Hidup Kekal dan Terus Menerus Mengurus MakhlukNYA. Aku bertaubat kepadaNYA
 
sebanyak 3 kali
 
Maka akan diampuni dosanya , meskipun dosanya sebanyak buih di lautan, sebanyak daun di pepohonan, sebanyak pasir yang bertumpuk-tumpuk dan sejumlah hari-hari dimuka bumi.
(dari At Thirmidzi, diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam tarikh dengan lafalz yang berlainan)
 
Masha Allah betapa Maha Pemurahnya Alah, betapa mudah DIA mengampuni, asalkan seorang hamba benar-benar menyesali perbuatannya dan mengikutinya dengan perbuatan baik sebagai penghapus dosa-dosanya.

Alangkah bahagia kita menyambut Tahun Baru Hijriah dengan semangat dan harapan baru, karena memahami bahwa Allah selalu memaafkan kesalahan kita. Tidak ada alasan untuk berputus asa dari rahmatNYA. Mari isi lembaran baru dengan senantiasa memohon bimbinganNYA.

SELAMAT TAHUN BARU HIJRIAH 1435 H
 
Kull  Amm Wa Antum Bi Khair