Sabtu, 18 Mei 2013

Shopaholic, Wajarkah?


Anda tentu memiliki pengalaman serunya berbelanja di mall-mall mewah.Wah rasanya puass banget kan bisa membeli barang-barang branded dan berkualitas? Ngga sia-sia mengeluarkan uang banyak kalo barang yang kita dapat memang sesuai dengan harga. Apalagi kalo sedang ada  sale  atau diskon besar-besaran. Bisa-bisa kalap tuh kita. Yang semula rencanaya mau beli satu sepatu aja, pulang-pulang sudah menenteng empat baju, tiga sepatu, dua tas, seperangkat perhiasan, satu set kosmetik terbaru dan pernak-pernik lainnya.

Beberapa hari sesudah berbelanja mungkin kita akan terus tersenyum senang memandangi barang-barang indah di rumah hasil perburuan sehari atau bahkan berhari-hari dari mall ke mall. Tapi coba setelah sebulan, kembali kita renungkan. Apa benar kita memang mebutuhkan semua barang tersebut?

Sudah jamak di jaman modern ini, bahwa wanita sering hang out dan menghabiskan banyak waktunya di mall. Sekadar makan atau window shopping mungkin sebagai penghilang kejenuhan atau stress. Tapi kalau kita menjadikan jalan-jalan di mall sebagai kebiasaan maka dapat dipastikan bahwa pelan-pelan kita pun pasti tergoda untuk berbelanja. Butuh atau tidak, yang penting beli! Pastinya karena godaan barang-barang mewah begitu kuat meruntuhkan pertahanan iman.

Seorang shopaholic mengaku bisa menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk berbelanja dalam satu hari. Gila ngga? Wanita memang yang paling sering terkena penyakit berbahaya ini. Setiap kali melihat disain sepatu, baju atau tas yang baru dan unyu-unyu, bawaannya ingin membeli dan tak mampu lagi mengendalikan diri. Tak peduli bila setelah sampai di rumah, barang-barang tersebut ternyata hanya memenuhi rak koleksi saja. Hampir tak pernah dipakai, menambah tumpukan benda mahal di lemarinya.


Tas apa yang paling mahal? Hermes! Sepatu apa favorit Anda? Manolo Blahnik! Perhiasan apa yang paling Anda sukai? Tiffany! Berapa harga tas termahal yang pernah anda beli? dan dimana?, Hmmm satu tas seharga 10.000 US $ di New York.Beuuuhhh....

Gaya hidup macam apa ini? Di saat jutaan rakyat kelaparan dan hanya bisa makan singkong rebus sehari satu kali. Ternyata banyak juga wanita-wanita high class yang rela menghamburkan ratusan atau ribuan dollar sekali berbelanja hanya untuk memuaskan syahwatnya. Astaghfirullah.

Dunia memang tak akan menghakimi siapapun, apalagi bila uang yang digunakan itu adalah hasil kerja sendiri alias bukan uang hasil korupsi, menipu, merampok atau jenis kejahatan lainnya. Tapi adakah mereka menyadarinya bahwa shopaholic itu sudah menjadi semacam kecanduan?





Shopaholic, Sejenis Penyakit Jiwa
Seorang Psycholog ternama Tika Bisono, menyoroti kecanduan belanja sebagai ketidak mampuan seseorang mengendalikan diri (daya tahan terhadap godaan sangat rendah), atau adanya permasalahan tertentu yang memicu stress sehingga membutuhkan pelepasan. Jadi bisa dikatakan bahwa para pencandu belanja adalah orang yang 'sakit jiwa'  dalam tingkat tertentu.

Tentunya para pecandu belanja ini juga menyadari bahwa kebiasaannya itu adalah sesuatu yang buruk. Hal ini baru akan disadarinya sesampai di rumah dan menyaksikan tumpukan barang-barangnya yang lebih banyak tak berguna. Hanya saja, sangat sulit bagi para pecandu belanja ini untuk mengendalikan diri apabila sudah berhadapan dengan  barang-barang indah yang menggoda. Tak peduli berapa dalam kocek harus dirogoh. Yang penting puas bila sudah membeli. Lebih parah lagi kalau mereka tidak merasa kalau kecanduan mereka ini adalah sebuah penyimpangan yang harus dihentikan.

Para sosialita di New York, yang mengahadapi tekanan sosial gaya hidup kelas tinggi, siapa yang mengenakan baju paling up to date?, perhiasan paling mahal, mobil paling baru? dan sebagainya merasakan stress tingkat tertentu sehingga merasa harga dirinya terbanting bila tidak menjadi yang terdepan dalam mode dan pamer kemewahan. Sungguh melelahkan. Banyak pula wanita kelas atas di Indonesia yang terkena gejala ini. Mereka biasanya rela melakukan apa saja demi memuaskan hasrat belanja dan tampil 'terdepan' nya. Naudzu billah.

Perencana keuangan Safir Senduk menganjurkan agar kita membagi belanja untuk kebutuhan dan belanja untuk kesenangan. Untuk jenis yang kedua ini, porsinya harus dibatasi. Sebab kalo tidak, pasti merugikan diri dan keluarga sendiri.

Dalam Islam diajarkan sebuah doa masuk pasar yang bisa diterapkan sebelum masuk mall, supermarket, bahkan sebelum login ke situs belanja online. Agar kita berbelanja sesuai kebutuhan tanpa membiasakan diri  kita sebagai pemboros yang adalah teman syaitan.

Doa tersebuta adalah:

Doa Masuk Pasar


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in Qadiir

Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Menurut sabda Rasulullah yang diriwayatkan Ummar Bin Khattab RA, barangsiapa yang membaca doa ini, maka akan dituliskan baginya, seribu kebaikan dan dihapuskan baginya seribu keburukan dan diangkat derajatnya dalam satu juta derajat (Hadist Tirmidzi no 3350)


17 komentar:

  1. Mba Titi tulisannya keren banget, lengkap...ada sapir sendok lagi...sapir itu macam berlian sendok yang barusan membantuku untuk makan.

    Hihiii, semoga aku bukan termasuk shopaholic, aamiin.

    Bener, meskipun aku tidak belanja barang mewah di emool tapi ketika meyadari bahwa yang aku beli sebetulnya tidak begitu amat kita butuhkan, rasanyaaa...maknyeeees sakit menusuk di dada *lebaaaay.

    Tks infonya ya

    BalasHapus
  2. Aku mikir dua kali kalo beli barang branded di mall.. Pas sdh dibeli eh..baru sadar gak begitu penting dimiliki..

    BalasHapus
  3. klo saya, abis blanja (pdhl bukan barang2 mewah) emang suka ada rasa puas, tp cmn sesaat krn abis itu biasanya pusing + lemes inget ngeluarin banyak uang :))

    makanya saya suka heran sama para shopaholic :D

    BalasHapus
  4. Ketawa2 baca tulisan mak astin :P

    mak titi aku ga suka belanja alhamdulillah :) sebutuhnya aja

    Tulisan mak titi selalu kerenn

    BalasHapus
  5. alhamdulillah saya juga buka shopaholic... :)

    yang dibeli sesuai kebutuhan yang paling penting aja...

    http://chemistrahmah.com

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah... saya kalau masuk mall pusing lihat barang dan orang bersliweran. Jadi jarang banget ngemall hehe tulisannya mencerahkan mbak Titi, terimakasih ya, untuk sharing doanya :)

    BalasHapus
  7. wah, sepertinya saya juga nggak termasuk shopaholic mak.. eh tapi suka kepincut juga waktu liat sale.. hehehe..

    yang penting kita bisa membadakan mana yang urgent, itu lebih duluan kan Mak.. :)

    BalasHapus
  8. Aku demennya windows shopping aja Mak, pas liat harganya gak sesuai kantong mikir lagi deh :D karena bener2 ngerasain susahnya nyari duit, hihi :)

    BalasHapus
  9. Maaf ya Emak-emak cantik, tadi abis posting saya buru-buru pergi anter anak les. Jadinya ngga tahu kalo rame yang kasih komentar :)

    Terimakasih Mak Astin Astanti, Mak Rita Asmaraningsih, Mak Nathalia Diana Pitaloka, Mak Hana Sugiharti, Mak Rahma Chemist, Mak Vanda Arie, Mak Matris, Mak Helda Fera Puspita, thank you semua udah sudi mampir dan meninggalkan jejak di blog-ku. Luv you all.

    Ya sebenarnya tulisan ini adalah warning buat diri saya sendiri dulu, biar ngga membiarkan diri tergoda syahwat belanja. Astaghfirullah. Semoga Allah ampunkan saya.

    BTW mungkin Mak-mak mau bantu saya mengutak atik blog saya biar lebih canggih? Ada ngga? maklum blog saya masih polos banget :D

    BalasHapus
  10. temen saya ada yg shopahollic banget dan dia menganggap belanja itu seni. seni menghabiskan uang -__-
    nice banget mbak artikelnya.. tak jepret tak share di twitter ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Ayu Citraningtias, boleh banget di share di twitter , makasih loh :)

      Hapus
  11. aku mauuu bantuin otak atik blognya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyiiik, ntar aku maen dulu ke blognya Mbak Ayu, buat nyari ide. Abis gitu tanya-tanya deh. alamat Blognya apaan Mbak Ayu ?

      Hapus
  12. Alhamdulillah, aku gak terlalu suka belanja. Suka bingung juga sih kalo ada yg bialang bisa menghilangkan stress dengan belanja. Aku sih kalo stress paling tidur. Bangun-bangun seger, dan bisa berpikir lebih tenang heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe , masuk mall, lihat barang bagus, dan punya duit, sering bikin kita kalap Mak :) Emang bener ada banyak setannya di pasar/mall/ tempat belanja yang sering ngegodain kita. Makanya saya sekarang baca doa dulu, biar belanja sekedar kebutuhan saja :)

      Hapus
  13. Hmm..aku suka belanja tas wanita krn koleksi. Masuk shophaholic gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. uummm... dijawab ngga yaa???... hehehe Mbak Ade sendiri aja yang menilai :)

      Hapus